BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Laba Emiten 2021 Diproyeksi Melesat, Potensi Reksadana Saham

Hanum Kusuma Dewi14 April 2021
Tags:
Laba Emiten 2021 Diproyeksi Melesat, Potensi Reksadana Saham
Riset Syailendra memperkirakan laba emiten dalam IHSG tahun ini naik lebih tinggi, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. Sehingga, ada potensi peningkatan harga saham dalam IHSG pada 2021, seiring dengan kenaikan kinerja ini.

Syailendra memperkirakan indeks saham IHSG naik 15 persen dalam skenario bullish

Bareksa.com - Sebagian besar perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia telah menyampaikan laporan keuangan tahun 2020, dengan kinerja di bawah ekspektasi. Namun, laba emiten tahun ini diperkirakan bangkit dan berpotensi mendorong kinerja reksadana saham.

Syailendra Capital dalam Market Insight 9 April 2021 merangkum hanya 60,9 persen dari emiten tercatat di bursa telah menyampaikan laporan keuangan 2020. Kinerja laba dari emiten di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 40,9 persen secara tahunan, dan kinerja mereka hanya mencapai 89 persen dari ekspektasi pasar.

Grafik Pertumbuhan Laba Emiten di IHSG 2019-2020

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber: Riset Syailendra

Menurut catatan Syailendra, dua sektor yang memiliki kinerja terburuk dibandingkan ekspektasi adalah Infrastruktur (telekomunikasi dan transportasi), dan Properti & Konstruksi. Di sisi lain, dua sektor yang memiliki kinerja terbaik adalah Agrikultur (CPO) dan Aneka Industri (Otomotif).

"Terlepas dari penurunan kinerja yang terjadi di 2020, pasar saham cukup optimis melihat perkembangan di 2021. Hal ini terlihat dari earnings (laba) IHSG yang telah meningkat 8 sampai 9 persen sejak awal tahun," tulis Syailendra.

Riset Syailendra memperkirakan laba emiten dalam IHSG tahun ini naik lebih tinggi, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. Sehingga, ada potensi peningkatan harga saham dalam IHSG pada 2021, seiring dengan kenaikan kinerja ini.

Di saat yang bersamaan, pasar sedikit cemas terkait sentimen-sentimen yang datang dari luar negeri, seperti peningkatan yield obligasi AS, dan potensi peningkatan inflasi AS lebih dari ekspektasi. Hal ini mengakibatkan rasio harga terhadap laba (P/E) IHSG menurun 7 sampai 8 persen sejak awal tahun.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, Syailendra memiliki pandangan terhadap IHSG dalam dua skenario tahun ini, yakni skenario naik (bullish scenario) dan skenario turun (bearish scenario). "Kami menargetkan IHSG menyentuh angka 6.900 di akhir tahun (bullish scenario) dengan potensi upside sebesar 15 persen dan downside sebesar 0 persen di 6.000 (bearish scenario) di akhir tahun 2021."

IHSG adalah acuan pasar modal dan investasi berbasis saham, termasuk reksadana saham, reksadana campuran dan reksadana indeks saham. Prospek IHSG yang masih bisa meningkat juga membawa potensi bagi reksadana berbasis saham.

Reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan dalam berbagai aset keuangan seperti saham, obligasi dan pasar uang. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Reksadana saham berisikan mayoritas aset saham yang bisa berfluktuasi dalam jangka pendek dan berpotensi memberi imbal hasil besar dalam jangka panjang. Reksadana saham disarankan untuk investor agresif atau berprofil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang di atas 5 tahun.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini

- Beli reksadana, klik tautan ini

- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store

- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore

- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua