Bareksa Insight : Momentum Penurunan Indeks Saham untuk Akumulasi Reksadana
Investor asing melakukan profit taking, menjadi peluang masuk reksadana saham di harga murah
Investor asing melakukan profit taking, menjadi peluang masuk reksadana saham di harga murah
Bareksa.com - Kemarin (10/5/2022), pasar saham Indonesia tercatat masih mengalami pelemahan karena aksi ambil untung investor asing masih cukup besar. Hal ini bisa menjadi peluang bagi investor menambah atau akumulasi reksadana berbasis saham.
Menurut data Bursa Efek Indonesia, investor asing telah melakukan penjualan (net sell) sekitar Rp2,8 triliun. Namun, dalam perdagangan intraday kemarin, setelah sempat menyentuh level terendah sejak Februari 2022 di kisaran 6.662, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lebih tinggi di level 6,819.
Hal ini menandakan jika investor mulai memanfaatkan peluang penurunan IHSG untuk melakukan akumulasi.
Promo Terbaru di Bareksa
Baca juga Indeks Saham IHSG Anjlok Pasca Libur Lebaran, Haruskah Investor Reksadana Khawatir?
Sementara itu, tekanan jual di pasar obligasi masih cukup tinggi pada perdagangan kemarin. Imbal hasil (yield) acuan obligasi Indonesia kembali naik hingga ke level 7,3 persen.
Investor masih menanti data inflasi Amerika yang diproyeksikan lebih rendah daripada angka bulan Maret di 8,5 persen secara tahunan. Jika angka ini sesuai perkiraan pasar, dapat menjadi sedikit sentimen positif untuk pasar obligasi serta reksadana pendapatan tetap.
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Tim Analis Bareksa melihat kinerja reksadana saham dan reksadana indeks masih akan mengalami pelemahan pada hari ini akan tetapi lebih terbatas mengingat pasar saham global ditutup melemah tipis pada sesi perdagangan kemarin.
Investor dapat pertimbangkan untuk tetap akumulasi bertahap di reksadana saham dan reksadana indeks, dengan target IHSG pada tahun ini diperkirakan mencapai 7.500. Sementara pasar obligasi diproyeksikan bergerak terbatas setelah kemarin melemah cukup dalam.
Imbal Hasil 1 Tahun (10 Mei 2022)
Reksadana Indeks
RHB SRI KEHATI Index Fund: +20,79%
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A: +19,44%
Reksadana Saham
Avrist Ada Saham Blue Safir: +17,08%
Schroder Dana Prestasi: +8,70%
Imbal Hasil 3 Tahun (10 Mei 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium: +31,15%
Bahana Mes Syariah Fund Kelas G: +24,24%
Baca juga Top 10 Reksadana Terlaris di Bareksa April 2022
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.