OJK Sebut Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 4 Juta, Tekankan Edukasi
Reksadana yang dikelola manajer investasi bisa jadi pilihan pemula yang tidak punya waktu pantau pasar
Reksadana yang dikelola manajer investasi bisa jadi pilihan pemula yang tidak punya waktu pantau pasar
Bareksa.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia telah menembus 4 juta investor hingga 15 Januari 2021. Pertumbuhan ini merupakan perkembangan baik di pasar modal meski harus diimbangi dengan edukasi keuangan yang memadai kepada masyarakat.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan pesat investor ritel di pasar saham sejalan dengan program pendalaman pasar yang dilakukan OJK dengan dukungan seluruh pihak terkait.
"Namun demikian, perkembangan tersebut agar diimbangi dengan meningkatnya pemahaman yang memadai mengenai investasi, tidak sekadar mengikuti tren dan sumber dana bukan berasal dari pinjaman," ujar Wimboh dalam Konferensi Pers Rapat Berkala KSSK 1 Februari 2021.
Promo Terbaru di Bareksa
Mengantisipasi perkembangan tersebut, OJK bersama self regulatory organizations (SROs) dan pelaku Pasar Modal terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih rasional dalam menentukan pilihan investasi.
OJK mencatat pertumbuhan investor di pasar modal mengalami peningkatan 56 persen sepanjang tahun di 2020, meski ekonomi sedang melambat akibat adanya pandemi Covid-19. OJK juga melihat terdapat frekuensi transaksi yang mengalami tren kenaikan.
Sebelumnya, marak fenomena investor ritel pemula yang mengaku rugi bahkan berinvestasi saham dengan menggunakan "uang panas". Hal ini dikhawatirkan menjadi bom waktu bagi investor sendiri. Sehingga, OJK pun mengingatkan tentang prinsip investasi di pasar modal.
Investment Specialist Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha menanggapi pertumbuhan investor ini merupakan hal yang positif, meski secara rasio terhadap populasi Indonesia masih kurang dari 2 persen, terbilang kecil dibandingkan dengan negara-negara tetangga di ASEAN. Rasio investor di Malaysia sudah 8 persen dan di Singapura sudah 30 persen.
Dimas juga mengingatkan para investor yang berminat di pasar modal agar tidak hanya ikut-ikutan saja. "Bagus banyak orang berminat investasi. Tetapi yang perlu diwaspadai itu fenomena yang hanya ikut-ikutan saja. Itu kurang bijak, apalagi pakai uang pinjaman. Ini membuat risiko semakin tinggi," ujarnya dalam Investalk Bareksa bersama Manulife Investment Management, 2 Februari 2021.
Bagi investor pemula, ujar Dimas, mereka sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu tentang investasi dan risikonya. Selain itu, lakukan juga perencanaan keuangan yang tepat agar bisa berinvestasi tetapi bukan dengan dana pinjaman atau dana kebutuhan harian.
Bila ingin investasi saham, tetapi tidak memiliki waktu untuk terus memantau pasar dan menganalisis kondisi keuangan emiten, ada baiknya investor mempercayakannya kepada manajer investasi yang profesional dan memilih instrumen reksadana saham. Reksadana saham berisikan aset saham dan dikelola oleh manajer investasi berpengalaman.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.