Direktur BEI Hasan Fawzi : Berinvestasi Harus Perhatikan Risiko, Bukan Untung Semata
Investor juga disarankan untuk meningkatkan pemahamannya sebelum berinvestasi
Investor juga disarankan untuk meningkatkan pemahamannya sebelum berinvestasi
Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengingatkan investor agar tetap memperhatikan risiko dalam berinvestasi di pasar modal. Investor juga disarankan untuk meningkatkan pemahamannya sebelum berinvestasi di saham atau instrumen lainnya.
Belakangan ini marak bermunculan investor yang tidak menggunakan dana idle atau bahkan berutang untuk berinvestasi di saham. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi melihat fenomena ini sebagai hal yang tidak baik.
"Kami selalu mengingatkan kepada masyarakat, para investor, bahwa berinvestasi saham, selain berpotensi memberikan keuntungan yang baik, juga mengandung risiko kerugian," jelas dia Selasa (19/1).
Promo Terbaru di Bareksa
Dia mengingatkan investor untuk tidak menggunakan dana yang bersumber dari pinjaman, dana darurat atau dana yang diperlukan untuk kebutuhan sehari hari dalam berinvestasi di saham. Dana yang dipergunakan sebaiknya adalah dana dingin atau dana yang tidak akan digunakan untuk tujuan jangka pendek.
Selan itu, menggunakan sumber dana dari utang akan semakin meningkatkan risiko investasi, karena adanya keterbatasan waktu yang relatif pendek untuk segera mengembalikan dana pinjamannya. Hal ini tentunya juga semakin membatasi pilihan dan strategi investasi sehingga bisa mempengaruhi aspek psikologis para investor.
Menurut Hasan, investor hendaknya jangan terlalu percaya diri dan berorientasi pada mengejar keuntungan dalam jangka pendek secara instan. Pasalnya, ada risiko yang perlu dihitung dalam berinvestasi di saham.
Dalam hal ini, BEI mendorong agar para investor terus belajar dan meningkatkan pemahamannya dalam berinvestasi saham. BEI telah menyediakan berbagai program dan sarana melalui kegiatan Sekolah Pasar Modal, webinar, workshop, dan melalui media sosial BEI.
"Silahkan untuk memanfaatkan program dan sarana edukasi ini, ataupun program edukasi yang dilakukan oleh para Anggota Bursa. Saat ini sebetulnya sudah sangat banyak program edukasi yang baik dalam berinvestasi saham ini, yang dapat diakses secara mudah oleh masyarakat dan para investor kita," papar dia.
Senior Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Samuel Kesuma mengatakan, berinvestasi di pasar modal memang tidak mudah. Sehingga reksadana bisa menjadi instrumen yang ideal dalam berinvestasi di pasar modal.
"Di reksadana, ada manajer investasi yang akan mengelola portofolio dengan memperhatikan keuntungan dan kesempatan. Reksadana juga menjaga investor dari potensi risiko yang ada," kata dia.
Chief Economist and Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan menambahkan, berinvestasi di saham memang akan ada gejolak kecil dan banyak sentimennya. Oleh karena itu, berinvestasi di reksadana merupakan pilihan terbaik karena dikelola oleh pihak yang berpengalaman dengan rekam jejak yang baik.
"Apabila sudah dikelola oleh yang berpengalaman, kita bisa berinvestasi dengan lebih tenang," kata dia.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.