BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Potensi Reksadana Saham di Desember, Apakah Sekadar Window Dressing?

Hanum Kusuma Dewi11 Desember 2020
Tags:
Potensi Reksadana Saham di Desember, Apakah Sekadar Window Dressing?
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj)

Bahana TCW IM memperkirakan IHSG bisa naik ke 6.800 tahun depan

Bareksa.com - Dalam pasar saham dikenal istilah window dressing, yang biasanya terjadi di akhir tahun atau periode laporan sehingga kinerja investasi terlihat bagus. Pasar saham Indonesia berpotensi naik pada Desember 2020, dengan dorongan tidak hanya dari window dressing tetapi sejumlah faktor lain.

Sebagai informasi, window dressing dalam konteks pasar modal adalah upaya mempercantik laporan keuangan oleh emiten / perusahaan dan manajer investasi selaku pengelola dana. Data menunjukkan bahwa sejak 2001, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selalu naik sepanjang bulan Desember.

Sepanjang bulan berjalan hingga 11 Desember 2020, IHSG sudah naik 5,72 persen ke level 5.933, tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Peningkatan ini melanjutkan reli 9,7 persen sepanjang November lalu.

Promo Terbaru di Bareksa

Investment Specialist Bahana TCW Investment Management Theodorus Nico Hadijan menjelaskan bahwa peningkatan IHSG ini bukan hanya sekadar pencitraan agar terlihat bagus di akhir tahun, tetapi memang indeks saham mendekati valuasinya. IHSG dihargai sangat rendah pada Maret, ketika awal pandemi sehingga banyak dana keluar dari pasar saham.

"Sekarang, saat ada vaksin dan berita baik lain seperti pilpres AS, IHSG sudah terapresiasi 17 persen sejak Oktober. Ini bukan efek window dressing tapi dana yang keluar sudah mulai kembali masuk ke Indonesia meski belum sepenuhnya. Ini juga didorong oleh sentimen, bukan hanya valuasi," jelas Nico dalam Investalk Bareksa bersama Bahana TCW IM melalui Instagram Live, 10 Desember 2020.

Illustration
Grafik Pergerakan IHSG dan Arus Dana Asing

Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah Bareksa.com

Nico menjelaskan, masih banyak berita positif yang bila keluar bisa mendorong kinerja pasar, seperti laporan neraca berjalan. Di samping itu, dana investor asing yang keluar dari pasar modal Indonesia terlihat baru kembali sekitar 10 persen.

Hasil pemilu presiden AS yang dimenangkan oleh Joe Biden dari Partai Demokrat dipandang bisa mendorong dana asing masuk ke pasar negara berkembang (emerging market) seperti Indonesia. "Indonesia itu masih overweight di negara ASEAN. Jadi, kalau ada perputaran dana dari negara maju masuk ke emerging market, Indonesia bisa diuntungkan," ujarnya.

Mempertimbangkan berbagai kondisi tersebut, Bahana menilai bahwa kelas aset saham akan sangat besar potensinya pada tahun depan. IHSG diperkirakan bisa mencapai 6.800 pada tahun depan, sehingga reksadana saham juga akan diuntungkan.

"Tahun depan kami prefer equity daripada obligasi karena potensinya lebih besar. Jika IHSG sentuh 6.800 dari sekarang, berarti ada potensi upside sekitar 10-11 persen. Asset call kita di reksadana saham, karena reksadana saham langsung berkorelasi dengan pasar modal kita," ujarnya.

Nico mengingatkan bahwa investasi di reksadana saham sebaiknya untuk jangka panjang dengan tujuan dan target tertentu untuk mengambil untung. Meski potensinya tinggi, volatilitas reksadana saham juga tinggi dan cocok untuk investor dengan tipe agresif atau profil risiko tinggi.


***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.





Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua