Syailendra: Ini Faktor Penggerak Pasar Modal dan Reksadana Berbasis Saham Kuartal 4
Kekhawatiran dampak PSBB dan harapan adanya vaksin membuat investor optimis tapi hati-hati
Kekhawatiran dampak PSBB dan harapan adanya vaksin membuat investor optimis tapi hati-hati
Bareksa.com - Sepanjang kuartal ketiga tahun ini (Juli-September), pasar saham mencatat kinerja yang stagnan dan cenderung turun. Meski demikian, di kuartal terakhir, masih ada harapan bagi pasar saham, dan reksadana berbasis saham, untuk menguat.
Syailendra Capital dalam Monthly Bulletin October 2020 yang dibagikan kepada nasabah menilai bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir kuartal ketiga tahun ini sudah cukup merefleksikan sentimen terkait stimulus fiskal. Dari titik terendah tahun ini, IHSG sudah sempat reli hingga 36 persen.
Grafik Pergerakan IHSG
Promo Terbaru di Bareksa
Berdasarkan hal yang telah terjadi pada kuartal ketiga tahun ini, Syailendra memiliki pandangan untuk kuartal keempat (Oktober-Desember) atas dinamika pasar, yang mencakup beberapa poin berikut ini.
1. Hasil Uji Vaksin
Pelaku pasar akan fokus pada hasil uji (testing) fase III yang dilakukan pada beberapa kandidat vaksin Covid-19. Level IHSG saat ini sudah mencerminkan sebagian dari ekspektasi tersebut.
"Event yang menurut kami penting akan terjadi pada tanggal 22 Oktober 2020 terkait Advisory Committee Meeting to Discuss Covid-19 Vaccines yang diumumkan sebelumnya oleh US FDA," tulis Riset Syailendra.
2. Pemilu AS
Syailendra melihat hasil dari Pemilu AS akan menentukan kebijakan ekonomi yang mempengaruhi persepsi investor global terhadap emerging market.
Dampak pemilu AS terhadap negara-negara berkembang dapat disimpulkan ke dalam dua hal yaitu 1) Kebijakan moneter yang longgar dari Fed dan 2) Tingkat pertumbuhan ekonomi AS yang relatif stabil.
3. Laba 2021
Kinerja IHSG akan sangat terpengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap rollover earnings di 2021. Ekspektasi konsensus akan sangat dipengaruhi oleh hasil uji vaksin dan relaksasi PSBB yang akan mengembalikan kepercayaan konsumen secara gradual.
IHSG adalah acuan bagi pasar modal Indonesia, termasuk investasi di reksadana saham dan reksadana indeks saham. Reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk dimasukkan dalam aset-aset keuangan, seperti saham, obligasi dan pasar uang.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.