Bahana Sekuritas : Investor Semakin Selektif Pilih Saham Perdana
Bahana juga memperkirakan penggalangan dana melalui saham dan obligasi di tahun ini lebih ramai
Bahana juga memperkirakan penggalangan dana melalui saham dan obligasi di tahun ini lebih ramai
Bareksa.com – Setelah pasar keuangan Indonesia mengalami tekanan sejak awal tahun lalu, memasuki November mulai terlihat arus dana masuk kembali ke pasar saham maupun obligasi masih terus berlanjut hingga saat ini.
Meski tak dipungkiri dalam beberapa hari terakhir terjadi sedikit koreksi karena berbagai data dari pasar global seperti perekonomian Amerika Serikat dan Eropa yang diperkirakan tidak sebaik perkiraan semula, demikian juga kondisi perekonomian Jepang yang diperkirakan mengalami tekanan.
Masuknya kembali investor ke pasar keuangan Indonesia selain karena faktor global, tentunya tidak terlepas karena dukungan perekonomian domestik yang diperkirakan akan lebih baik dibanding tahun lalu.
Promo Terbaru di Bareksa
Setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018 mampu tumbuh 5,17 persen, pertumbukan tertinggi sejak 2014. Di tengah sinyal perekonomian yang membaik pemerintah mampu menjaga defisit anggaran 1,76 persen dari produk domestik bruto (PDB), lebih rendah dari perkiraan semula 2,19 persen dari PDB, sedangkan inflasi mampu dijaga di kisaran 3 persen.
Melihat realisasi kinerja perekonomian yang positif di tengah terpaan faktor eksternal yang cukup berat, investor menilai prospek perekonomian Indonesia sepanjang tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu, sehingga mendorong masuknya arus investasi portofolio ke dalam negeri.
Hal ini juga berpengaruh positif terhadap rencana korporasi untuk mencari pendanaan dari pasar saham dan obligasi demi mendorong ekspansi bisnis sepanjang tahun ini.
"Minat korporasi untuk menerbitkan saham maupun mencari pendanaan melalui obligasi jauh lebih ramai untuk tahun ini, dibanding tahun lalu,” kata Direktur Investment Banking Bahana Sekuritas Nelwin Aldriansyah melalui keterangannya, Senin, 25 Februari 2019.
Dengan harga indeks saham yang lebih baik, korporasi semakin yakin untuk kembali masuk mencari pendanaan di pasar saham dan obligasi, meski investor semakin selektif dalam mengoleksi saham perdana.
Dalam pipeline Bahana Sekuritas (Bahana) ada sedikitnya ada 3 perusahaan yang siap menerbitkan saham perdana atau initial public offering (IPO) sepanjang paruh pertama tahun ini, dengan target perolehan dana Rp3 triliun.
Sepanjang 2018, Bahana sukses mengantarkan 3 perusahaan melantai di bursa di antaranya PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) dengan perolehan dana Rp800 miliar dan PT BRI Syariah dengan perolehan dana Rp1,3 triliun.
Bahkan atas IPO BRI Syariah yang cukup sukses, di tengah-tengah fluktuasi pasar keuangan sejumlah negara Asia termasuk Indonesia akibat faktor eksternal, Bahana berhasil mendapat penghargaan sebagai Best Mid-Cap Equity Deal 2018 dari Alpha Southeast Asia.
“Tahun lalu, tekanan terhadap pasar saham sangat berat, bahkan beberapa perusahaan sampai menunda rencana IPO, namun BRI syariah sukses melantai di bursa dengan perolehan dana terbilang besar,” papar Nelwin.
Bahana juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Domestic M&A 2018, sebagai M&a Advisor dalam transaksi akuisisi 3 anak usaha dari salah satu group tambang batu bara terbesar di Indonesia oleh PLN Batubara dengan nilai transaksi US$63,5juta.
Pipeline Obligasi
Sementara itu, untuk rencana penerbitan obligasi diperkirakan minimal 5 perusahaan akan mencari pendanaan dengan target perolehan dana lebih dari Rp5 triliun di semester pertama 2019.
Tahun lalu, Bahana membantu 23 perusahaan mencari pendanaan dari pasar obligasi dengan total perolehan dana lebih dari Rp20 triliun.
Selama dua bulan pertama tahun ini, Bahana di antaranya telah membantu Perusahaan Listrik Negara (PLN) menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap III dengan total nilai emisi sekitar Rp3,2 triliun.
Bahana juga bertindak sebagai co-manager dalam penerbitan sukuk global pemerintah yang diterbitkan US$2 miliar, dengan oversubscribed hingga 3,8 kali atau permintaan yang masuk lebih dari US$7 miliar.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.