Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (29/11/2018), diperkirakan akan mengalami penguatan pasca-kenaikan yang terjadi di pasar saham Amerika hari Rabu waktu setempat. Kondisi ini akan membuka peluang tak hanya untuk pasar Asia, namun juga pasar dalam negeri.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat cukup meyakinkan di perdagangan pasar spot pagi ini. Kurs rupiah terhadap dolar AS kembali terdorong ke kisaran Rp14.400.

The Fed Mulai Dovish

Gubernur The Fed Jerome Powell pada hari Rabu (28/11/2018) mengatakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) itu ada di dekat level netral. Ini adalah perubahan penting dari bahasa yang disampaikan Powell dibandingkan sekitar dua bulan lalu.

"Suku bunga acuan masih rendah dibandingkan standar historis, dan mereka tetap sedikit di bawah range perkiraan level yang netral bagi perekonomian, yang tidak mempercepat ataupun memperlambat pertumbuhan," kata Powell di acara Economic Club New York, dilansir dari CNBC International.

Dovish merupakan sikap atau pernyataan Bank Sentral yang kemudian dinilai pelaku pasar modal sebagai sikap dovish yang lembut dan pro terhadap pasar.

Pernyataan Powel tersebut membuat 3 indeks utama di bursa saham Wall Street menguat tajam. Dow Jones Industrial Average (DJIA) meroket 2,5 persen, S&P 500 melesat 2,29 persen, dan Nasdaq Composite meroket 2,95 persen.

Lalu bursa saham Singapura, Indeks Straits Times pagi ini dibuka naik 1,07 persen ke level 3.127, penguatan yang cukup signifikan di awal perdagangan.

Pada pagi ini, Kamis, 29 November 2018, IHSG dibuka langsung menguat. Pada pukul 09.34 WIB, IHSG berada di level 6.074 atau menguat 0,21 persen.
Sumber : Bareksa

(AM)