Saham BBCA Naik 14,39 Persen Setahun, Dorong Kinerja Tiga Reksadana Ini
Penguatan saham BBCA berkebalikan dengan IHSG yang justru melemah 1,91 persen dalam setahun terakhir
Penguatan saham BBCA berkebalikan dengan IHSG yang justru melemah 1,91 persen dalam setahun terakhir
Bareksa.com - Saham-saham di sektor perbankan (finance) masih menunjukkan tren yang menguat atau bullish dalam satu tahun terakhir (terhitung sejak awal November 2017), di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan. Salah satu saham perbankan, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), juga melonjak dan memberikan keuntungan kepada para investor termasuk reksadana yang memegang saham ini di dalam portofolionya.
Indeks sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia sejak November 2017 hingga penutupan perdagangan pada Rabu kemarin 14 November 2018 (satu tahun terakhir) menguat sebesar 6,49 persen. Penguatan di sektor perbankan ini berkebalikan dengan IHSG yang justru melemah 1,91 persen dalam setahun terakhir.
Seiring dengan indeks sektor perbankan, saham BBCA juga telah mencatatkan kenaikan sebesar 14,39 persen dalam satu tahun terakhir. Saham BBCA pada 15 November 2017 berada di level harga Rp21.025 dan pada penutupan perdagangan Rabu kemarin (14 November 2018) ditutup pada level Rp 24.050 per saham.
Promo Terbaru di Bareksa
Perbandingan Indeks Sektor Perbankan dengan Saham BBCA
Sumber : Bareksa.com
Portofolio Reksadana
Seiring dengan meningkatnya harga saham BBCA ini, sejumlah reksadana yang memiliki saham ini di portofolio juga ikut memberikan keuntungan kepada investornya. Di marketplace Bareksa, setidaknya ada tiga produk reksadana saham yang memegang saham BBCA ini di dalam portofolionya. Ketiga reksadana itu adalah Syailendra Equity Opportunity Fund, TRIM Kapital, dan TRIM Kapital Plus, yang masing-masing dikelola oleh PT Syailendra Capital dan PT Trimegah Asset Management.
Tabel Perbandingan Kinerja Reksadana Saham
Sumber : Bareksa.com
Dalam fund fact sheet periode Agustus 2018, lima besar alokasi aset Syailendra Equity Opportunity Fund adalah pada saham BBCA, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Reksadana saham ini telah memberikan return dalam satu tahun sebesar 3,97 persen meski secara year to date masih mengalami penurunan sebesar 1,18 persen.
Sedangkan dalam fund fact sheet periode September 2018, reksadana TRIM Kapital memiliki alokasi aset pada saham PT Astra International Tbk (ASII), BBCA, BMRI, TLKM dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Reksadana saham ini telah memberikan return dalam satu tahun sebesar 6,65 persen. Kemudian secara year to date, TRIM Kapital telah memberikan keuntungan kepada investornya sebesar 1,72 persen.
Return Reksadana dalam Satu Tahun Terakhir (14 November 2018)
Sumber : Bareksa.com
Kemudian berdasarkan fund fact sheet terbarunya, reksadana TRIM Kapital Plus memiliki alokasi aset yang mirip dengan TRIM Kapital yaitu pada saham ASII, BBCA, BMRI, TLKM dan UNTR.
Reksadana saham ini telah memberikan return dalam satu tahun terakhir sebesar 9,42 persen. Kemudian sejak awal tahun 2017 hingga saat ini (year to date), TRIM Kapital Plus telah memberikan keuntungan kepada para investornya sebesar 5,08 persen (year to date).
Sesuai dengan portofolio yang membentuknya, reksadana saham rawan berfluktuasi atau bisa naik dan turun dalam jangka waktu pendek. Namun, bila dilihat dalam jangka panjang reksadana jenis ini bisa memberikan keuntungan yang tinggi.
Oleh sebab itu, bisa dibilang reksadana saham memiliki risiko fluktuasi yang tinggi tetapi berpotensi memberi keuntungan tinggi juga (high risk high return). Maka, produk ini cocok untuk investasi jangka panjang di atas 5 tahun dan bagi investor yang memiliki profil risiko tinggi.
Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(KA04/hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.