Bareksa.com - Melewati Hari Raya Idul Fitri, pasar saham Indonesia terpantau menggeliat seiring dengan sentimen positif pemulihan ekonomi dalam kondisi new normal pasca pandemi Covid-19. Investasi berbasis saham, termasuk reksadana indeks saham, pun mengalami lonjakan dalam dua pekan terakhir.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang menjadi acuan pasar modal Indonesia, naik 8,69 persen dalam 6 hari perdagangan hingga 3 Juni 2020. IHSG ditutup di 4.941,01 pada penutupan 3 Juni 2020, setelah reli tanpa henti dari level 4.545,95 pada penutupan 20 Mei 2020.

Menariknya, pergerakan IHSG ini lebih banyak disumbang oleh saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) yang juga likuid serta berfundamental baik. Hal ini tercermin dari peningkatan indeks LQ45 yang naik 14,66 persen pasca Lebaran hingga 3 Juni 2020.

Grafik Pergerakan IHSG dan Indeks LQ45 20 Mei - 3 Juni 2020

Sumber: Bursa Efek Indonesia diolah Bareksa.com

Kinerja IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tentu mendorong reksadana berbasis saham, khususnya reksadana saham dan reksadana indeks saham. Reksadana indeks saham mendominasi daftar produk dengan return tertinggi dalam sepekan terakhir di marketplace Bareksa.

Tabel Produk Reksadana Return Tertinggi Sepekan*

*per 3 Juni 2020, Sumber: Bareksa.com

Sebagai informasi, reksadana indeks merupakan reksadana saham yang dikelola secara pasif dengan mengacu pada indeks saham tertentu. Saham-saham yang berada dalam reksadana indeks sama dengan yang masuk dalam indeks acuannya.

Dari 10 produk dengan return tertinggi sepekan, ada 6 reksadana indeks yang masuk ke dalam daftar tersebut. Keenam produk tersebut adalah Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia, Principal Index IDX30, Reksa Dana Indeks Avrist IDX30, RHB SRI KEHATI Index Fund, Reksa Dana Kresna Indeks 45, dan Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati.

Berikut ulasan singkat produk-produk reksadana indeks tersebut.

1. Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia

Reksadana ini menguat hingga 12,97 persen dalam seminggu terakhir. Reksadana yang dikelola oleh PT Syailendra Capital Ini menggunakan indeks MSCI Indonesia sebagai acuan.

Sebagai informasi, Indeks MSCI Indonesia menjadi acuan investor global untuk saham-saham Indonesia. Indeks yang diterbitkan oleh institusi keuangan global tersebut mencatat peningkatan 11,1 persen dalam lima hari perdagangan terakhir.

Portofolio investasi reksadana ini berdasarkan fund fact sheet April 2020 yakni saham-saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Astra International Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan Indofood Sukses Makmur Tbk.

Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal dan penjualan kembali hanya Rp50.000.

2. Principal Index IDX30

Reksadana yang dikelola oleh Principal Asset Management ini berhasil naik 11,88 persen dalam sepekan terakhir (per 3 Juni 2020). Kinerjanya sama persis dengan indeks yang menjadi acuannya, yakni IDX30.

Sebagai informasi, IDX30 berisikan 30 saham dengan kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi di Bursa Efek Indonesia, serta kinerja fundamental yang kuat. IDX30 mencatat peningkatan 11,88 persen dalam lima hari perdagangan terakhir.

Berdasarkan fund fact sheet April 2020, isi portofolio terbesar Principal Index IDX30 adalah saham-saham Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa dengan nilai pembelian awal Rp100.000.

3. Reksa Dana Indeks Avrist IDX30

Reksadana yang dikelola oleh Avrist Asset Management ini berhasil naik 11,47 persen dalam sepekan terakhir (per 3 Juni 2020). Indeks yang menjadi acuannya adalah IDX30.

Berdasarkan fund fact sheet April 2020, isi portofolio terbesar reksadana ini adalah saham-saham Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Barito Pacific Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Kalbe Farma Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan Unilever Indonesia Tbk.

Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa dengan nilai pembelian awal Rp100.000.

4. RHB SRI KEHATI Index Fund

Reksadana yang dikelola oleh RHB Asset Management Indonesia berhasil menguat 11,34 persen dalam seminggu terakhir. Reksadana ini menggunakan indeks SRI KEHATI sebagai acuannya.

Indeks SRI KEHATI berisikan 25 saham di BEI yang yang menerapkan prinsip Sustainable Responsible Investment (SRI), serta prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola (Environmental, Social and Good Governance /ESG). Indeks ini sudah naik 11,67 persen dalam 5 hari perdagangan terakhir.

Per April 2020, isi portofolio terbesar RHB SRI KEHATI Index Fund adalah saham-saham Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk,
Indofood Sukses Makmur Tbk, Kalbe Farma Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, United Tractors Tbk, dan Unilever Indonesia Tbk.

Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa dengan nilai pembelian awal Rp100.000.

5. Reksa Dana Kresna Indeks 45

Reksadana yang dikelola oleh Kresna Asset Management ini naik 11,11 persen dalam seminggu. Indeks yang digunakan sebagai acuan adalah Indeks LQ45, yang naik 11,80 persen dalam lima hari perdagangan hingga 3 Juni 2020.

Isi portofolio terbesar reksadana ini per April 2020 adalah saham-saham Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Barito Pacific Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Kalbe Farma Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan Unilever Indonesia Tbk.

Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian pertama Rp100.000 dan pembelian selanjutnya Rp50.000.

6. Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati

Reksadana yang dikelola oleh BNP Paribas Asset Management ini tercatat naik 10,66 persen dalam seminggu. Sementara itu, indeks acuannya yakni SRI KEHATI sudah naik 11,67 persen dalam 5 hari perdagangan terakhir.

Per April 2020, lima terbesar aset dalam portofolionya adalah saham-saham Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan Unilever Indonesia Tbk.

Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa dengan nilai pembelian awal Rp10.000.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.