Bareksa.com - Libur Lebaran sering kali membuat investor ragu untuk tetap berinvestasi. Namun, faktanya penghitungan imbal hasil tetap berjalan meskipun pasar libur. Sebaliknya jika kamu menjual instrumen investasi, maka kamu justru bisa kehilangan potential daily return karena harus menunggu pencairan dana.

Kenapa Harus Tetap Investasi?

- Imbal hasil terus berjalan meskipun pasar libur
- Jual investasi saat libur = kehilangan return
- Pindah aset belum tentu lebih untung dan butuh proses pembelian lagi

Beli Reksadana di Sini

Sebaliknya, dengan tetap berinvestasi selama Libur Lebaran, maka hasilnya justru lebih optimal. Contohnya ialah investasi di reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang. Portofolio investasi kedua instrumen ini di surat utang pemerintah atau korporasi dan instrumen pasar uang atau deposito.

Mekanisme penghitungan bunga atau kuponnya ialah 365 hari dalam setahun, sehingga saat hari libur Lebaran pun, penghitungan bunga atau kupon harian tetap berjalan. Apalagi, produk Reksadana Pendapatan Tetap & Pasar Uang bisa memberikan kinerja optimal, jauh lebih menarik dari deposito. Dua reksadana ini juga cukup likuid, yakni pencairan reksadana pasar uang umumnya T+1, sehingga memudahkan saat dibutuhkan.

Setahun terakhir reksadana pendapatan tetap terbaik di Super App Investasi Bareksa mencatatkan keuntungan 7,5% dan reksadana pasar uang terbaik menghasilkan return hingga 5,9%.

Beli Reksadana di Sini

Beberapa reksadana pendapatan tetap dan pasar uang terbaik yang bisa dipertimbangkan untuk investasi selama libur Lebaran ialah sebagai berikut:

Sumber : Bareksa, kinerja per 19 Maret 2025​

Beli Reksadana di Sini

(Sigma Kinasih CTA, CFP/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.