BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : Pajak Impor 1.147 Barang Naik, BEI Ajak Investor Borong Saham

Bareksa06 September 2018
Tags:
Berita Hari Ini : Pajak Impor 1.147 Barang Naik, BEI Ajak Investor Borong Saham
Sejumlah pekerja beraktivitas membongkar muat peti kemas di Pelabuhan Pelindo I Perawang di Kabupaten Siak, Riau, Rabu (18/10). PT Pelindo I (Persero) menambah kapasitas lapangan tampung peti kemas Pelabuhan Perawang dari 88 ribu TEU, atau unit ekuivalen dua puluh kaki, menjadi 100 ribu TEU. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

26 PSN ditarget rampung tahun ini, IMJS right issue Rp752 M, impor mobil mewah dihentikan, harga BBM subsidi tidak naik

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 6 September 2018 :

Pemerintah Naikkan Pajak Impor

Pemerintah akan menyesuaikan dan menaikkan pajak impor sebanyak 1.147 barang. Dengan kebijakan tersebut, impor barang ke Indonesia hingga akhir tahun diprediksi akan turun 2 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Kementerian Keuangan bakal menetapkan kebijakan tersebut untuk menyelamatkan neraca pembayaran Indonesia yang defisitnya melebar. Tahun ini, akibat gejolak ekonomi global, defisit transaksi berjalan Indonesia pada kuartal II mencapai 3,04 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Salah satu sebabnya defisit transaksi berjalan melebar karena transaksi modal dan finansial turun akibat anjloknya investasi asing di pasar modal dan pasar keuangan. Hingga akhir tahun, defisit transaksi berjalan diperkirakan mencapai US$25 miliar.

Sentimen pelemahan rupiah terhadap pasar modal semakin besar. Hingga pukul 14.18 waktu JATS Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah merosot 4,74 persen ke posisi 5.625,341.

Pelemahan IHSG disebabkan kepanikan pelaku pasar terhadap kondisi kurs. Belum lagi ramainya isu-isu tersebar melalui broadcast yang menimbulkan kepanikan pelaku pasar.

BEI Ajak Investor Borong Saham Murah

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi mengajak investor untuk memborong saham yang saat ini sedang di harga murah seiring anjloknya IHSG kemarin. Inarno menyatakan kondisi saat ini hanya bersifat sementara. Mengingat kondisi makro ekonomi Indonesia yang masih stabil.

"Justru kondisi saat ini banyak saham yang murah. Banyak saham yang menarik terutama yang revenue-nya dalam dolar AS," tuturnya seperti dikutip Detik Finance, Rabu.

IHSH kemarin ditutup di zona merah, hingga menyentuh level terendah sepanjang 2018, seiring dengan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Investor asing terpantau masih mencatat jual bersih (net sell) saham-saham di Bursa Efek Indonesia hari ini.

IHSG ditutup turun 3,76 persen atau 221,8 poin di level 5.683,50. Penurunan ini merupakan yang terdalam sepanjang tahun, seiring dengan nilai tukar rupiah yang melemah hingga mendekati Rp15.000 per dolar AS.

Pada perdagangan kemarin, investor asing mencatat jual bersih Rp877,36 miliar. Adapun total transaksi yang terjadi di Bursa Efek Indonesia kemarin mencapai Rp8,7 triliun dengan sebanyak 10,45 miliar lembar saham yang diperjualbelikan.

Proyek Strategis Nasional

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan akan menuntaskan sebanyak 26 proyek stragis nasional (PSN) pada akhir tahun ini. Penyelesaian proyek-proyek itu akan meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan pembangunan Indonesia.

Proyek infrastruktur yang akan diselesaikan ada dalam tiga kategori, yakni transportasi, sumber daya air dan permukiman. Kementerian menargetkan 26 PSN yang tuntas akhir tahun ini adalah 8 bendungan, 3 jaringan irigasi, 12 jalan tol dan 3 perumahan.

Sementara, tahun depan ditargetkan bakal ada 53 PSN yang selesai, yakni 12 bendungan, 3 irigasi, 29 jalan tol, 4 jalan nasional dan 1 sistem penyediaan air minum dan sanitasi.

PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS)

PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) bakal melangsungkan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau righs issue. Perseroan menargetkan dana Rp752,5 miliar dari aksi tersebut.

Indomobil Multi Jasa akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 752,5 juta saham baru atau setara 13,04 persen dari modal disetor perseroan setelah rights issue. Sementara harga pelaksanaan rights issue akan berada di kisaran Rp750-1.000 per saham.

Perseroan akan menggunakan seluruh dana hasil rights issue untuk membayar utangnya ke bank dan memperkuat struktur permodalan anak usahanya, PT Indomobil Finance Indonesia.

Impor Mobil Mewah

Pemerintah akan menghentikan pemberian izin impor mobil mewah dalam bentuk utuh berkapasitas mesin di atas 3.000 cc untuk menahan pelemahan rupiah. Penghentian tersebut diharapkan akan menurunkan impor mobil mencapai US$700 juta atau setara Rp10,1 triliun.

Kementerian Perindustrian menjelaskan pemerintah khawatir banyak pembelanjaan menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) untuk mobil mewah sehingga memengaruhi perekonomian nasional.

Namun, apabila kendaraan yang akan dibeli sudah ada di Indonesia, pemerintah akan mempertimbangkannya untuk tetap dimiliki konsumen. Kementerian perindustrian telah berkomunikasi dengan agen pemegang merek yang ada di Indonesia untuk menetapkan kebijakan tersebut.

Harga BBM

Pemerintah memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan naik dalam waktu dekat. Hal tersebut terjadi karena penerimaan negara dari sub sektor minyak dan gas bumi menunjukkan capaian positif pada semester I 2018.

Sepanjang semester I 2018, penerimaan negara dari sektor migas lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penerimaannya bahkan lebih besar US$1,89 miliar dibandingkan tahun lalu.

Di sisi lain, subsidi BBM jenis solar akan bertambah menjadi Rp2.000 per liter. Realisasi penyaluran solar hingga semester I 2018 sebanyak 7,2 juta kilo liter (KL). Jika ditotal maka subsidi yang diberikan pemerintah untuk solar Rp10,8 triliun, masih lebih kecil dibandingkan peningkatan penerimaan dari subsektor migas pada semester I 2018.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua