BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Masuk Indeks FTSE, Saham Bank BTN dan PGN Dimiliki 2 Reksa Dana Campuran Ini

17 Oktober 2017
Tags:
Masuk Indeks FTSE, Saham Bank BTN dan PGN Dimiliki 2 Reksa Dana Campuran Ini
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Penambahan dan penghapusan saham dalam indeks dapat berpengaruh terhadap keputusan investor atau manajer investasi

Bareksa.com – Salah satu indeks acuan internasional, The Financial Times Stock Exchange (FTSE), mengumumkan perubahan komposisi (rebalancing) saham-saham untuk Asia Tenggara dengan nama FTSE Value-Stocks ASEAN Index yang akan efektif pada hari Senin, 23 Oktober 2017 mendatang. Perubahan komposisi ini bisa menjadi acuan para manajer investasi dalam mengelola portofolio reksa dana mereka.

FTSE yang diterbitkan oleh Grup FTSE berbasis di Inggris ini memiliki berbagai jenis indeks yang kerap digunakan oleh investor internasional sebagai tolak ukur (benchmark) portofolio, seperti halnya Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang juga familiar di dunia. Oleh sebab itu, penambahan dan penghapusan saham dalam indeks dapat berpengaruh terhadap keputusan investor atau manajer investasi yang mengelola portofolio saham mereka.

Berdasarkan pengumuman tanggal 16 Oktober 2017, lima emiten asal Indonesia masuk ke dalam indeks ini sedangkan lima saham lainnya dikeluarkan dari indeks. (Baca juga: FTSE Rebalancing, Ini 5 Emiten Indonesia Yang Masuk dan Keluar)

Promo Terbaru di Bareksa

Adapun lima emiten asal Indonesia yang menjadi anggota baru (inclusions) indeks ini adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Sementara itu, saham-saham yang dikeluarkan (exclusions) dari indeks adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Illustration

Portofolio Reksa Dana

Menurut pantauan Bareksa, dua saham yang masuk ke dalam indeks tersebut patut diperhatikan karena memiliki pergerakan yang menarik. Dari lima saham yang baru masuk tersebut, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memiliki pertumbuhan tertinggi sejak awal tahun hingga hari ini (year to date) sebesar 76,4 persen. Di sisi lain, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menjadi saham dengan pertumbuhan terburuk karena membukukan penurunan harga saham hingga 39,8 persen pada periode yang sama.

Grafik : Data Performa Pertumbuhan 5 Saham (year to date)

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Sejumlah produk reksa dana campuran menyebutkan kepemilikan saham baik di saham BBTN maupun di saham PGAS dalam fund fact sheet mereka. Berdasarkan fund fact sheet per Agustus 2017, produk reksadana Batavia USD Balanced Asia memiliki saham BBTN sebagai salah satu aset terbesarnya. Oleh sebab itu, reksa dana ini mencatatkan pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAV) dari Januari – Oktober di tahun ini sebesar 6,72 persen.

Sedangkan produk reksa dana campuran lainnya yang memiliki saham PGAS, seperti tercantum dalam fund fact sheet per September 2017, yakni Phillip Rupiah Balanced Fund. Disebutkan dalam fund fact sheet tersebut, reksa dana ini mengalokasikan 3,54 persen portofolionya ke saham PGAS. Meskipun demikian, produk yang tersedia di Bareksa ini berhasil mencatatkan pertumbuhan 1,61 persen secara year to date.

Patut diingat, berlakunya indeks dengan anggota baru tersebut akan dimulai pada pekan depan sehingga masih ada kemungkinan saham-saham konstituen baru ini bergerak naik. Pasalnya, masuknya kelima saham tersebut dalam indeks FTSE bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan manajer investasi dalam menempatkan dana mereka. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua