Semester II 2017, Minat Perusahaan Galang Dana di Pasar Modal Masih Tinggi
Ada tiga perusahaan yang akan IPO saham dan lebih dari tiga perusahaan menerbitkan oblligasi senilai Rp 10 triliun
Ada tiga perusahaan yang akan IPO saham dan lebih dari tiga perusahaan menerbitkan oblligasi senilai Rp 10 triliun
Bareksa.com – Minat perusahaan untuk melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham dan menerbitkan obligasi pada semester II 2017 masih tinggi. Investor juga masih terus mencari saham-saham yang prospektif di pasar modal.
Direktur Utama Bahana Sekuritas, Feb Sumandar, mengatakan bahwa pada semester II tahun ini ada lebih dari tiga perusahaan milik negara (badan usaha milik negara/ BUMN) dan swasta yang akan IPO saham. Selain itu ada lebih dari tiga perusahaan yang akan menerbitkan obligasi dengan nilai total Rp 10 triliun.
“Serta ada perusahaan lokal Indonesia yang akan melakukan ekspansi ke luar negeri,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis, 14 September 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Pada semester I 2017, Bahana Sekuritas sudah berpartisipasi pada lebih dari tiga perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), di antaranya Totalindo Eka Persada, Integra Indocabinet, Buyung Poetra Sembada dengan total penerbitan saham sekitar Rp 1 triliun.
Pekan ini, perseroan juga dalam proses mengantarkan GMF AeroAsia melantai di bursa dengan total saham yang diperdagangkan 10,9 miliar lembar saham, dengan kisaran harga Rp 390 - 510 per saham. Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini memperkirakan akan meraup dana sekitar US$ 200 - 250 juta, yang akan digunakan untuk ekspansi usaha, pembayaran utang bank serta untuk modal kerja. (Baca juga : Mau IPO, Garuda Maintenance Facility Belum Ada Komitmen Bagi Dividen)
Emisi Obligasi
Sedangkan untuk emisi obligasi ada lebih dari 11 perusahaan yang telah menerbitkan obligasi dengan total nilai sekitar Rp 29,5 triliun. Perusahaan yang menerbitkan obligasi di antaranya adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 6 triliun, LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) sekitar Rp 5,2 triliun, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 5 triliun.
Bahana juga berpartisipasi sebagai co-manager untuk penerbitan sukuk global dan Euro bonds milik pemerintah pada semester lalu. ''Baru-baru ini kami membantu salah satu perusahaan farmasi milik pemerintah yang mengembangkan usahanya ke Arab Saudi, ini merupakan langkah besar bagi Indonesia yang telah mampu mengembangkan sayap ke luar negeri, ke depan akan ada perusahaan lokal kita yang mencari strategic partner di pasar regional,'' ungkap Feb. (Lihat juga : Semester II 2017, BUMN Terbitkan Surat Utang Rp 60 Triliun)
Sebagai BUMN, Bahana juga memberikan konsultasi keuangan bagi sejumlah perusahaan. Tahun ini, sejumlah BUMN berencana melakukan optimalisasi atas aset-aset yang dimiliki untuk memangkas beban biaya sehingga perseroan bisa melakukan ekspansi usaha yang lebih produktif serta aksi merger dan akuisisi masih akan meramaikan pasar dalam sisa tahun ini.
''Tahun depan sejumlah perusahaan sudah berencana akan melantai di bursa dan menerbitkan obligasi pada kuartal pertama, mengantisipasi kegairahan pasar menjelang Pemilu yang geliatnya terhadap perekonomian kemungkinan sudah akan berdampak pada semester II, Bahana sudah menerima beberapa mandat dari beberapa perusahaan,'' ungkap Feb. (Baca juga : IPO Saham, PP Presisi Bidik Dana Minimal Rp 3 Triliun)
Penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas
Sementara itu, untuk mendukung pembiayaan Infrastruktur, PT Bahana TCW juga turut berperan aktif melalui penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
Anak usaha PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia ini telah menerbitkan RDPT pelabuhan senilai US$ 35 juta atau setara Rp 465 miliar. Dana yang dihimpun akan dipakai untuk mengakuisisi areal di sekitar pelabuhan Tanjung Priuk agar dapat direvitalisasi.
RDPT merupakan produk reksa dana yang ditawarkan maksimal hanya kepada 50 investor saja dan langsung berinvestasi pada proyek-proyek di sektor riil. Umumnya, investor yang diundang adalah institusi. Selain RDPT Pelabuhan, Bahana TCW juga sedang membicarakan rencana penerbitan RDPT Jalan Tol dengan nilai sekitar Rp 5 triliun pada 2018..
Memasuki semester kedua, sejumlah perusahaan sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk ekspansi usaha pada tahun depan. Meski tahun ini daya beli masyarakat hingga semester I masih tidak sekuat perkiraan semula, namun pada tahun depan diperkirakan ekonomi akan kembali bergairah, mendekati tahun pemilhan umum yang akan digelar pada 2019. (Lihat juga : Selain GMF Aero Asia, 3 Anak Usaha BUMN Ini Juga Segera IPO)
IHSG Bisa Tembus 6.300
Bahana Sekuritas menilai pasar saham Indonesia masih menjanjikan, indeks masih berpeluang menembus 6.300 hingga akhir 2017. Investor lokal dan asing masih berminat untuk mengoleksi saham-saham perusahaan yang baru akan melantai di bursa ataupun saham perusahaan yang sudah lama melantai di bursa.
Sejumlah perusahaan tentunya tak mau ketinggalan memanfaatkan momentum ini dengan menerbitkan saham ataupun mencari pendanaan lewat penerbitan obligasi.
Atas peran aktif Bahana grup di pasar keuangan baik sebagai penjamin emisi, konsultan keuangan serta penerbit instrument keuangan di pasar modal, Bahana Sekuritas dan Bahana TCW Investment Management mendapat penghargaan sebagai Best Equity House dan Best Asset & Fund manager in Indonesia, saat acara 11th Best Financial Institution Awards dari Alpha South East Asia di Singapura hari ini. (Baca juga : GMF AeroAsia Daftar IPO Saham ke OJK Besok, Ini Rincian Kinerja Keuangannya)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.