Ini Daftar Sektor Emiten Paling Jawara di Semester I 2017
Emiten mana saja yang labanya naik paling tinggi di dalam sektor tersebut?
Emiten mana saja yang labanya naik paling tinggi di dalam sektor tersebut?
Bareksa.com- Laporan keuangan sejumlah emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah diumumkan. Di antaranya ada beberapa emiten yang membukukan kinerja sangat cemerlang, bahkan ada yang labanya melonjak lebih dari 1000 persen tapi ada juga yang merugi berkali-kali lipat.
Jika dipilah secara sektoral, sektor mana yang memiliki porsi emiten naik paling tinggi?
Dari catatan Bareksa, hingga kemarin 1 Agustus 2017, 100 persen emiten di sektor konstruksi membukukan kenaikan laba. Sementara dari sektor bank dan keuangan, yang membukukan kenaikan laba ada 93,7 persen dan pada sektor ritel 80 persen emitennya membukukan kenaikan laba.
Promo Terbaru di Bareksa
Rinciannya, dari delapan emiten kontruksi yang telah menyampaikan laporan keuangan kepada Bursa Efek Indonesia, 100 persen di antaranya labanya naik. Adapun jawara peningkatan laba paling besar adalah PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) yang labanya melonjak 164,32 persen menjadi Rp 107 miliar dari sebelumnya hanya mengantongi laba Rp 40,5 miliar
Emiten konstruksi milik pemerintah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi kenaikan laba sebesar 136 persen menjadi Rp 131 miliar dari sebelumnya hanya Rp 55,5 miliar. Selanjutnya adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), yang juga perusahaan pelat merah berhasil mengantongi laba hingga Rp 1,28 triliun atau melonjak 118,4 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang mengantongi laba Rp 118 miliar.
Tabel: KInerja Laba per Sektor Emiten Yang Telah Melaporkan Laporan Keuangan Semester I 2017
Sumber: Bareksa.com
Dari sektor perbankan telah ada 16 emiten yang melaporkan laporan keuangan. Sebanyak 15 di antaranya mengantongi peningkatan laba. Adapun emiten yang labanya naik paling besar adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang naik 87,5 persen menjadi Rp 1,38 triliun di semester I 2017 dari sebelumnya Rp 736 juta.
Bank milik pemerintah yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) labanya naik 46,7 persen menjadi Rp 6,4 triliun dari sebelumnya hanya Rp 4,3 triliun. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga labanya naik 33,6 persen menjadi Rp 9,4 triliun dari sebelumnya Rp 7 triliun.
Dari sektor ritel, ada 4 dari 5 emiten yang labanya meningkat pada periode kuartal II 2017. PT Ramayana Departemen Store Tbk (RALS) naik paling tinggi sebesar 45,3 persen menjadi Rp 369 miliar dari sebelumnya Rp 254 miliar.
Lalu PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) naik menjadi Rp 328 miliar atau naik 37 persen dari sebelumnya hanya Rp 238 miliar. PT Matahari Departemen Store Tbk (LPPF) naik 15,6 persen menjadi Rp 1,3 triliun dari sebelumnya Rp 1,1 triliun.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.