Soal Suspensi BINA, BEI Tinggal Menunggu Laporan Hasil Public Expose
Saham BINA sudah dalam status suspensi sejak 3 April 2017 karena peningkatan harga secara kumulatif
Saham BINA sudah dalam status suspensi sejak 3 April 2017 karena peningkatan harga secara kumulatif
Bareksa.com – Setelah sahamnya dalam status penghentian sementara (suspensi) sejak 3 April 2017, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) akhirnya memenuhi permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menggelar public expose insidentil. Dalam public expose ini, manajemen Bank Ina menjelaskan beberapa informasi terkait tujuan aksi korporasi dan kinerja perseroan.
Kini, saham BINA pun bakal segera dibuka kembali. Namun BEI punya catatan. “Suspensi dibuka setelah mereka (Bank Ina) menyampaikan laporan public expose ke bursa,” kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini kepada Bareksa.
Direktur Utama Bank Ina Eddy Kuntardjo mengatakan, pihaknya tidak mengetahui informasi material terkait peningkatan harga saham BINA, sehingga mengakibatkan suspensi perdagangan oleh bursa. “Setelah selesai rights issue, harga saham naik,” kata Eddy singkat.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Pergerakan Saham BINA 30 Desember 2016 – 3 April 2017
Sumber: Bareksa.com
Rights issue BINA telah berlangsung pada Maret 2017. Dari aksi ini, perseroan meraup dana Rp695,41 miliar, dan akan digunakan untuk meningkatkan modal inti dalam rangka memenuhi persyaratan bank kategori BUKU 2. “Total modal jadi sekitar Rp1,1 triliun,” ucap Eddy.
Sebelum rights issue ini, Bank Ina juga telah melakukan aksi serupa pada Juni 2016 dengan total dana yang dihasilkan Rp146,09 miliar.
Dengan menjadi bank kategori BUKU 2, Bank Ina pun menyiapkan beberapa strategi bisnis seperti layanan perbankan transaksi (transactional banking) dan penyaluran kredit segmen mikro kecil dengan dukungan infrastruktur berbasis teknologi informasi digital.
“Sistem aplikasi yang dimiliki dapat menunjang kerja sama dengan perusahaan/institusi yang memiliki kinera baik seperti virtual account, card based transaction, debit card, pre-loaded card, dan internet banking,” tambah Eddy. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.