Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Selama ini OJK menjatuhkan sanksi dengan mengenakan denda saja kepada investor curang
Selama ini OJK menjatuhkan sanksi dengan mengenakan denda saja kepada investor curang
Bareksa.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dikabarkan tengah menyiapkan peraturan terbaru tentang sanksi administratif bagi pelaku pasar yang melanggar peraturan pasar modal. Melalui peraturan tersebut, otoritas dapat mengambilalih seluruh keuntungan investor dari hasil perbuatan curang di pasar modal.
Direktur Pengawasan Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia, Hamdi Hassyairbaini mengungkapkan, OJK tengah membahas peraturan terkait sanksi bagi pelaku pasar yang berbuat curang. Selama ini OJK menjatuhkan sanksi dengan mengenakan denda saja kepada investor curang.
Dia menjelaskan bahwa Di Amerika Serikat (AS), keuntungan yang diperoleh di pasar dari perbuatan curang akan diambil balik plus dikenakan denda. Hal itu dapat membuat investor nakal bangkrut.
"Itu yang mesti kita tiru," katanya di Jakarta, Rabu, 7 November 2017.
Nantinya keuntungan plus denda investor nakal akan disita negara. Dananya dapat masuk ke kas negara atau ke OJK.
Selama ini bursa cukup sering menemukan indikasi kecurangan dalam transakasi di bursa saham. Akan tetapi, bursa kesulitan membuktikan kecurangan tersebut.
Setiap tahun BEI melaporkan belasan indikasi kecurangan transaksi ke OJK. Namun sulit bagi bursa untuk membuktikan praktik kecurangan transaksi seperti transaksi orang dalam (insider trading) dan perdagangan semu.
"Di OJK biasanya pelanggar mendapatkan sanksi administratif, tidak mesti sanksi pidana," kata dia.
Dari banyaknya laporan kecurangan di pasar modal seperti insider trading dan perdagangan semu belum ada yang berhasil tertangkap. Hal itu tidak terlepas dari terbatasnya kewenangan otoritas dalam menangani kasus kecurangan.
Di AS, otoritas pasar modal memiliki wewenang menyadap telepon sehingga jika ada kecurangan dapat ditelusuri siapa yang membocorkan informasi.
Sementara bursa hanya bisa melihat indikasi kecurangan, misalnya jika bursa tiba-tiba melihat ada transaksi dalam jumlah besar dan beberapa waktu kemudian ada perusahaan yang mengumumkan aksi korporasi yang membuat harga sahamnya naik.
"Secara indikasi bisa, tapi benar membuktikan dia dapat informasi itu sulit," katanya. (hm)
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.117,58 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.106,04 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.886,76 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.080,62 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.025,06 | - | - | - | - |
ST014T2
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,5%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 11 hari
Jangka Waktu
2 tahun
Terjual 92%
ST014T4
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 11 hari
Jangka Waktu
4 tahun
Terjual 66%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.