Suspen Dilepas, Saham BUMI Kembali Menggila
Sebelum disuspen saham BUMI berada pada level Rp150 per lembar sahamnya.
Sebelum disuspen saham BUMI berada pada level Rp150 per lembar sahamnya.
Bareksa.com - Saham emiten batu bara milik Bakrie Group, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali melambung tinggi setelah penghentian sementara (suspensi) dibuka Bursa pada perdagangan hari ini 26 Oktober 2016. Seiring dengan peningkatan harga, transaksi saham pemilik tambang batu bara ini juga mencatatkan nilai tertinggi di Bursa.
Hingga penutupan sesi pertama saham BUMI naik hingga 28,67 persen ke Rp193, dan sempat menyentuh level tertinggi intraday di Rp197. Sejak pembukaan hari ini, saham BUMI langsung naik ke Rp161, dibandingkan harga sebelum disuspensi selama sehari di Rp150. Terlihat ada gap (selisih) sebesar 11 poin pada harga pembukaan.
Sudah terjadi perpindahan 2,92 miliar lembar saham BUMI dengan nilai transaksi Rp522,79 miliar hingga jeda siang hari ini. Angka ini menjadikan transaksi saham BUMI terbesar dari sisi valuasi dan volume di Bursa pada hari ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik Pergerakan Saham BUMI Intraday
Sumber: Bareksa.com
Pembeli dan penjual terbanyak saham BUMI adalah Daewoo Securities (YP). YP membeli 4,9 juta lot saham BUMI dengan nilai Rp88,5 miliar. Angka ini meliputi 16,9 persen nilai transaksi BUMI di Bursa hari ini.
Penjual terbanyak kedua, Indopremier Securities (PD) terpaut cukup besar dari YP dengan membeli 1,9 juta lot dengan nilai Rp34 miliar.
Pada saat yang sama, YP menjadi penjual terbanyak dengan menjual 4,7 juta lot dengan nilai Rp85 miliar. Penjual terbanyak kedua juga ditempati oleh PD dengan menjual 1,8 juta lot senilai Rp33,2 miliar.
Grafik Pergerakan Saham BUMI
Sumber: Bareksa.com
Sebelumnya, bursa menjatuhkan suspensi saham BUMI di pasar reguler dan pasar tunai pada tanggal 25 Oktober 2016. Padahal BEI baru saja melepaskan status suspensi saham pemilik tambang batu bara ini pada tanggal 5 Oktober 2016.
Dalam keterbukaan bursa, Senin 24 Oktober 2016, Kadiv Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia, Irvan Susandy, mengatakan bahwa bursa memberikan status suspensi saham BUMI karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
Bagaimana tidak, dalam kurun waktu 1 minggu harga saham terafiliasi Grup Bakrie ini telah naik 87,5 persen menjadi Rp150 per saham pada penutupan perdagangan 23 Oktober 2016. Sedangkan pada tanggal 18 Oktober saham BUMI masih diperdagangkan pada level Rp80 per saham. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.