Bareksa.com - Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,76 persen ke level 4.732,48, tapi transaksi saham PT PP Properti Tbk. (PPRO) justru melonjak sangat signifikan mencapai 2,8 juta lot dan menjuarai volume transaksi hari ini (Rabu, 10 Februari 2016). Harga saham PPRO juga naik 4,3 persen menjadi Rp194 dari sebelumnya Rp186.

Kenaikan harga saham PPRO diduga dipengaruhi adanya kesepakatan usaha patungan (joint venture) antara anak usaha PT PP Tbk tersebut dengan PT Sentul City Tbk. (BKSL). Kerja sama patungan ini dibentuk untuk menjalankan usaha dalam bidang jasa, pembangunan dan perdagangan.

“Modal disetornya Rp100 miliar. Sentul City mengambil bagian Rp51 miliar, dan PP Properti Rp49 miliar,” ungkap Wakil Presiden Direktur Sentul City Andrian Budi Utama dalam keterbukaan informasi.

Terpantau Maybank Kim Eng Securities (ZP) sebagai pembeli terbesar saham PPRO. ZP memborong 144 ribu lot senilai Rp2,7 miliar. Nilai transaksi oleh ZP setara 5 persen dari seluruh transaksi saham PPRO yang mencapai Rp54,2 miliar.

Pembeli terbesar kedua RHB OSK Securities (DR), yang membeli saham 59 ribu lot pada harga rata-rata Rp191,7 per saham atau senilai Rp1,1 miliar.

Di posisi ketiga Daewoo Securities (YP) yang membeli saham sebanyak 56 ribu lot, pada harga rata-rata Rp192,5 per saham atau senilai Rp1,1 miliar.

Grafik: Pergerakan Harga Saham PPRO Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com

Kenaikan yang dialami saham PPRO tidak diikuti oleh pergerakan harga saham BKSL yang tidak berubah di level Rp55 per saham.

Grafik: Pergerakan Harga Saham BKSL Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com