Bareksa.com - Sejak perdagangan sesi I hari ini (Rabu, 6 Januari 2016), otoritas Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham milik PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) di seluruh pasar reguler, negosiasi dan tunai

Dalam keterangan resminya, BEI menyampaikan suspensi dilakukan terkait penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) Trikomsel. Adapun tujuan suspensi dilakukan demi menghindari perdagangan yang tidak wajar atas saham TRIO di pasar saham.

Sebagai informasi, per September 2015, TRIO memiliki total utang jangka pendek sebesar Rp2,8 triliun kepada sejumlah bank. Porsi kreditor terbesar adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mencapai 37 persen dari total utang jangka pendek atau Rp1,08 triliun. TRIO juga memiliki utang kepada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp476 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp64,7 miliar.

Sebelum disuspen oleh BEI, harga saham TRIO bertahan di level Rp2.000. Sejak 30 Desember 2015, saham TRIO naik sebesar 25 persen menjadi Rp2.000 dari sebelumnya Rp1.600.

Grafik: Pergerakan Harga Saham TRIO Selama 1 Bulan

sumber : bareksa.com

Kenaikan harga saham ini terdorong aksi borong broker Lautandhana Securindo. Broker berkode YJ ini menjadi pembeli tunggal pada periode tersebut dan membeli 2.251 lot saham TRIO senilai Rp450,2 juta, pada harga rata-rata Rp2.000.