Fed Tunda Naikan Suku Bunga, IHSG Bergerak Positif
Penundaan yang dilakukan Janet Yellen sama dengan penundaan tapering oleh Ben Bernanke tahun 2013
Penundaan yang dilakukan Janet Yellen sama dengan penundaan tapering oleh Ben Bernanke tahun 2013
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat menyusul keputusan The Federal Reserve (The Fed) tidak menaikkan bunga pada September ini dalam sidang FOMC kemarin (16 September 2015) waktu Amerika Serikat.
Pagi ini, Jumat 18 September 2015 IHSG dibuka naik ke level 4.383,06 dari penutupan hari sebelumnya 4.378,39. Sampai dengan jam 9.45 WIB IHSG naik 0,24 persen ke level 4.388,79.
Gubernur The Fed Janet Yellen dini hari tadi memutuskan tidak meningkatkan suku bunga lantaran tingkat inflasi Amerika Serikat masih di bawah target. Namun, seperti dikutip dari Bloomberg, Yellen mengatakan bahwa kebanyakan pembuat kebijakan masih berharap peningkatan suku bunga bisa terjadi tahun ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Langkah gubernur The Fed kali ini tampak sejalan dengan pendahulunya, Ben Bernanke yang menunda tapering --pemangkasan stimulus ekonomi-- yang harusnya dilakukan pada September 2013, sebelum akhirnya benar-benar dilakukan pada Desember 2013.
Pembatalan tapering pada 2013 memberi impak positif pada pasar saham Indonesia. IHSG sempat menguat signifikan 11 persen pada September - Oktober 2013. Penundaan tapering saat itu juga telah diprediksi sejumlah analis di Indonesia.
Grafik: Pergerakan IHSG
sumber: Bareksa
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bareksa, 70 persen analis menyatakan bahwa Fed Rate tidak akan naik pada September. (Baca juga: Survei : Mayoritas Analis Tak Yakin The Fed Akan Menaikkan Suku Bunga Bulan Ini)
Sebagian besar analis memandang bahwa sejumlah data seperti indeks manufaktur AS belum mendukung peningkatan suku bunga. Selain itu, nilai tukar dolar yang terus menguat terhadap sejumlah mata uang dunia juga menjadi pertimbangan.
Kemungkinan terbesar peningkatan Fed Rate bisa terjadi pada Desember 2015. Survei Bloomberg terhadap sejumlah ekonom yang dilakukan pada September 2015 menyatakan 25 persen ekonom memprediksi Fed Rate akan naik Desember 2015.
Grafik: Hasil Survey Bloomberg Bulan September
Sumber: Bloomberg
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.