Bursa Pencalonan Direksi BEI Makin Panas, Samsul Bantah Masuk Paket Abi
Samsul mengatakan keinginannya menjadi Direktur Utama BEI kepada Bareksa.com
Samsul mengatakan keinginannya menjadi Direktur Utama BEI kepada Bareksa.com
Bareksa.com - Kancah pertarungan kursi Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin memanas. Samsul Hidayat membantah kabar yang beredar di pasar modal bahwa dia akan menyeberang ke kubu paket Abiprayadi.
Samsul yang saat ini masih menjabat sebagai Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI kepada Bareksa.com memang mengakui dirinya kembali dicalonkan dalam Direksi BEI. Menurutnya dia memimpin paket ketiga dalam pencalonan tersebut dan membantah bergabung dengan paket kedua yang diusung Abiprayadi Riyanto dari Mandiri Sekuritas.
"Nggak, saya bukan dengan Pak Abi. Saya mau jadi Direktur Utama," katanya ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia pada 8 April 2015.
Promo Terbaru di Bareksa
Saat ini ada tiga paket kandidat calon Direksi BEI yang sudah beredar di kalangan pelaku pasar, yakni (nama, jabatan di organisasi asal);
Paket 1
-Tito Sulistio, Wakil Dirut PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk;
-Alpino Kianjaya, Direktur Utama PT MNC Securities;
-Andrew Haswin, Direktur PT Bank Victoria International Tbk;
-L.I.D. da Lopez, Direktur Utama PT Equity Securites Indonesia;
-Kanya Lakshmi Sidarta, Direktur PT Golden Plantation Tbk;
-Muhammad Muchlis, Kadiv Risk Management BEI;
-Krishna Suparto, Direktur PT Bank Negara Indonesia Tbk
Paket 2
-Abiprayadi Riyanto, Direktur PT Mandiri Sekuritas;
-Wijaya Subekti, Direktur PT Maybank Kim Eng Securities;
-Patricius Sendjojo, Komisaris PT Universal Broker Indonesia;
-Nicky Hogan, Presiden Direktur PT Reliance Securities Indonesia;
-I Gede Nyoman Yetna, Kadiv Pencatatan Sektor Riil BEI
-Susanti Wijaya, Direktur Utama Bakmi Naga
Paket 3
-Samsul Hidayat, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI (incumbent);
-Sulistyo Budi, Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia;
-Yohanes Liauw, Kepala Divisi PTI BEI;
-Chaeruddin Berlian, Mantan Komisaris BEI;
-Ratih D. Item, Presiden Direktur PT Sucorinvest Central Gani;
-Hamdi Hassyarbaini, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI (incumbent);
-Hasan Fawzi, Direktur Kliring Penjamin Efek Indonesia.
Sebagian besar nama-nama yang masuk daftar tersebut adalah mereka yang sudah berkecimpung di pasar modal Indonesia saat ini. Seperti Tito Sulistio -- calon Direktur Utama yang diusung dari paket pertama -- pernah menjabat sebagai ketua Ikatan Pialang Efek Indonesia (IPEI) dan saat ini pun masih aktif menjadi penasihat di organisasi tersebut. Selain itu Tito juga aktif sebagai penasihat Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI).
Sementara itu Abiprayadi Riyanto -- calon Direktur Utama yang diusung dari paket kedua -- lebih lama berpengalaman sebagai Direksi di perusahaan efek, di antaranya Mandiri Sekuritas dan ABN Amro Asset Management.
Lalu Samsul Hidayat, sebelum menjabat sebagai Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, dia menjabat sebagai Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Efek Bapepam-LK (saat ini bernama Otoritas Jasa Keuangan).
***
Menurut sumber Bareksa yang dekat dengan bursa pencalonan ini, memang ada tiga kelompok atau paket nama untuk menduduki tujuh posisi pejabat Bursa, tetapi hanya paket pertama yang sudah lebih jelas. Satu nama, katanya, bisa melamar untuk dua posisi.
"Setahu saya, Pak Samsul dengan Pak Abiprayadi. Dua paket ini (Paket 2 dan Paket 3) belum reporting jelas. Pada paket Pak Abi, Pak Samsul jadi Direktur Perdagangan lagi," kata sumber yang enggan disebut namanya karena menyangkut internal BEI.
Samsul akan berada di dalam paket yang sama dengan Abiprayadi karena diyakini dapat meraih suara mayoritas, tambahnya.
Namun, katanya, masih terbuka kemungkinan untuk pengajuan nama lain ataupun perubahan dalam paket karena batas pengiriman lamaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih bisa dilakukan hingga 30 April. Bahkan, ada kemungkinan kandidat dari paket yang berbeda akan dipilih bersamaan.
"Bisa dari paket berbeda karena nanti dinilai individual selain tim dan masing-masing individual bisa apply dua posisi. Akan dinilai OJK, tergantung mana yang paling cepat dan tepat. Masih terbuka kemungkinan hingga 30 April," tambahnya.
Sesuai prosedurnya, nama-nama tersebut dicalonkan oleh para pemegang saham BEI, yaitu para anggota bursa sejak 1 Maret. Pemegang saham masih bisa mengajukan kelompok calon direksi paling lambat 30 April.
***
Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan hingga saat ini masih belum ada kelompok atau paket yang mengajukan berkas pencalonan kepada OJK.
"Belum ada yang disampaikan secara resmi ke OJK," katanya dalam pesan singkat kepada Bareksa.com.
Seperti tertera dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-54/BL/2012, pencalonan dan pengajuan calon direktur Bursa Efek wajib dilakukan oleh kelompok Anggota Bursa Efek (AB) dengan paling sedikit terdiri dari 10 AB.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh kelompok AB agar dapat mengajukan calon adalah mereka secara bersama telah melakukan transaksi Efek paling kurang 10 persen dari total frekuensi dan nilai perdagangan Efek di Bursa Efek selama 12 bulan terakhir sebelum pengajuan kepada OJK. Selain itu, masing-masing AB hanya dapat menjadi anggota pada satu kelompok Anggota Bursa Efek.
Setelah nama-nama calon direksi disampaikan, OJK akan menggelar uji kelayakan (fit and proper test) pada 1 Mei hingga 3 Juni dan kalau ada usulan baru akan dilaporkan pada 11 Juni.
Hasilnya akan ditetapkan pada RUPS Bursa pada 25 Juni. Sebagai informasi, masa jabatan direksi bursa adalah tiga tahun dan satu orang pejabat dapat menduduki posisi direksi selama dua periode saja. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.