BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Chart of The Day: Yield Obligasi Capai Level Terendah 1 Tahun Terakhir

Bareksa24 November 2014
Tags:
Chart of The Day: Yield Obligasi Capai Level Terendah 1 Tahun Terakhir
Yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun (Bareksa.com)

Tidak adanya lelang obligasi Pemerintah dan kenaikan BBM menjadi sentimen positif pergerakan obligasi

Bareksa.com - Yield obligasi benchmark 10 tahun mencapai level terendah dalam satu tahun terakhir yakni sebesar 7,81 persen didorong oleh sentimen positif atas turunnya defisit transaksi berjalan di Indonesia. Selain itu pemerintah juga sudah tidak lagi melakukan lelang obligasi.

Harga obligasi cenderung naik setelah pemerintah tidak lagi melakukan lelang obligasi pada tahun ini. Pemerintah sebelumnya membatalkan target lelang Surat Utang Negara (SUN) 11 November 2014 karena telah terpenuhinya target pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBNP) 2014. Sumbernya antara lain dari penerbitan SUN) ataupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di pasar perdana dalam negeri mencapai Rp264,98 triliun.

Hingga lelang terakhir pada tanggal 4 November 2014, Pemerintah baru berhasil memperoleh hasil lelang sebesar Rp248,37 triliun dari penerbitan SUN. Namun target tetap terpenuhi karena tingginya hasil lelang dari obligasi, sukuk ritel serta obligasi dan sukuk global.

Promo Terbaru di Bareksa

Seperti dalam penerbitan obligasi ritel indonesia (ORI) seri 011, Pemerintah menyerap dana sebesar Rp21,22 triliun padahal hanya menargetkan perolehan dana sebesar Rp20 triliun.

Grafik. Yield Obligasi Pemerintah Tenor 10 Tahun

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Semua ini merupakan efek dari kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mendapatkan sambutan positif oleh investor. Pasalnya kebijakan ini dapat mengurangi defisit di anggaran dan juga transaksi berjalan. Subsidi bbm akan dialihkan kepada sektor produktif yakni infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.

Selain itu, dengan naiknya harga BBM subsidi, konsumsi minyak mentah akan berkurang dan bisa menurunkan impor minyak dan gas. Bank Indonesia juga cepat melakukan antisipasi kenaikan inflasi akibat kenaikan BBM dengan menaikkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 0,25 persen menjadi 7,75 persen. (al)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua