Bareksa.com - Hari ini Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia mengadakan debt switch, hal ini juga turut mendorong penurunan harga obligasi, ungkap Bagus Ari, fixed income broker PT Money Broker.

"Obligasi-obligasi yang akan jatuh tempo dapat ditukar dengan obligasi benchmark dengan harga yang murah," jelas Bagus kepada Bareksa.com.

Penurunan tertinggi masih dialami oleh obligasi tenor 20 tahun (FR0068) yakni mencapai 66 basis poin (bps) ke level 97,37 persen dengan yield 8,65 persen.

Dikala obligasi acuan yang lain mengalami penurunan, obligasi tenor 10 tahun (FR0070) justru naik meskipun tipis sekitar 4 bps ke level 101.76, tambah Bagus.

Rupiah sore ini juga kembali melemah dan ditutup pada level 11.808 per dolar Amerika. Hari ini nilai tukar rupiah sempat menembus level Rp11.845 per dolar Amerika

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terkoreksi 0,19 persen ke level 5.133,03, padahal pagi tadi IHSG sempat menguat hingga 5.178,3.

Nilai transaksi mencapai Rp5,7 triliun dengan transaksi jual bersih dari investor asing mencapai Rp426 miliar.

Sehingga sejak level tertingginya Senin lalu (8/9) sebesar yakni 5.246,48, hingga hari ini sudah terkoreksi cukup dalam yakni sebesar 113,45 poin atau 2,16 persen. (NP)