Kapan Harga Emas Turun? Ini 3 Risiko Besar Jika Kamu Nunggu Harga Murah untuk Beli
Salah satu risiko utama dalam menunggu harga turun untuk membeli emas adalah kemungkinan penurunan harga tidak sesuai harapan
Salah satu risiko utama dalam menunggu harga turun untuk membeli emas adalah kemungkinan penurunan harga tidak sesuai harapan
Bareksa.com - Kapan harga emas turun? Saat ini banyak investor atau masyarakat penggemar emas sedang menanti koreksi harga logam mulia, di tengah tren bullish akibat sentimen pemangkasan suku bunga global dan tensi konflik Timur Tengah yang kian memanas. Sebab, koreksi jangka pendek tersebut bisa dimanfaatkan untuk beli di harga murah, untuk kemudian mendulang potensi cuan di masa mendatang. Namun ternyata menunggu kapan harga emas turun untuk beli logam kuning bukan tanpa risiko.
Dilansir CBS News (11/10), emas jadi salah satu instrumen investasi yang berkinerja terbaik tahun ini, setelah meloncat dengan cepat dan beberapa kali menembus rekor tertinggi barunya sepanjang masa (all time high), Sejak awal 2024, emas sudah diperdagangkan di atas US$2.000 per ounce, namun harganya terus naik dan saat ini emas diperdagangkan di atas US$2.650 per ounce. Lonjakan harga emas ini menguntungkan bagi investor yang sudah membelinya sejak dini sebelum lonjakan harga. Namun bagi investor yang baru akan masuk atau ingin menambah portofolionya, tentu membuat emas jadi mahal.
Dengan kondisi itu, beberapa investor sedang dilema antara keinginan membeli emas saat ini, meskipun harga mahal. Sebab di tengah ketidakpastian ekonomi, konflik geopolitik yang kian memanas, serta tren penurunan suku bunga, emas bisa jadi aset aman (safe haven). Makanya mereka berniat melakukan strategi investasi market timing, yakni menunggu harga emas turun jangka pendek, untuk meraih potensi kenaikan nilainya secara jangka panjang. Mereka ingin menerapkan prinsip beli di harga murah dan nantinya akan dijual di harga tinggi.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga Emas Hari Ini, Kamis (17/10/2024)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas spot | US$2.683,59 per ounce |
Emas Treasury | Rp1.378.628 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.377.000 per gram |
Emas Indogold | RpRp1.370.500 per gram |
Emas Antam | Rp1.496.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 15.37 WIB
Namun sayangnya penerapan strategi market timing dalam investasi emas, justru dinilai kurang bijaksana. Sebab bertambah hari, harga emas bukannya bisa tambah murah, tapi malah berisiko tambah mahal. Karena itu, kamu harus memahami 3 risiko besar ini, jika ingin menunggu kapan harga emas turun untuk mulai investasi.
1. Harga emas mungkin tidak akan turun sesuai harapan
Salah satu risiko utama dalam menunggu harga turun untuk membeli emas adalah kemungkinan penurunan harga yang diharapkan tidak akan pernah terjadi. Atau mungkin harga emas memang turun, tapi ternyata besaran penurunan tidak sesuai harapan. Tren terkini di pasar emas telah menunjukkan, meskipun harga emas mungkin berfluktuasi jangka pendek, namun penurunan ini tidak terlalu drastis. Hal ini menunjukkan emas cenderung sangat tangguh secara historis, khususnya di masa ketidakpastian ekonomi seperti saat ini.
Jika ada masalah ekonomi justru cenderung mendorong harga emas lebih tinggi. Bahkan ketika harga emas baru-baru ini turun, namun penurunan itu hanya berlangsung sementara, kemudian bangkit kembali dengan cepat. Dalam beberapa kasus, penurunan dengan cepat diikuti oleh harga emas yang menembus rekor tertinggi barunya.
Pola ini membuat pasar sulit diprediksi. Sehingga menunggu harga turun signifikan justru berisiko kehilangan kesempatan untuk membeli emas sama sekali. Sebab jika harga emas terus naik seperti diperkirakan banyak analis dan ekonom, maka bisa membuatmu tidak jadi membeli emas sama sekali.
2. Portofolio investasimu bisa rentan tanpa emas
Emas telah lama dianggap sebagai lindung nilai terhadap volatilitas pasar saham, kemerosotan ekonomi dan inflasi. Meskipun pasar saham berkinerja baik baru-baru ini, namun volatilitasnya meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini penting kamu catat, sebab ketika pasar berkinerja buruk atau berfluktuasi liar, maka emas cenderung bersinar sebagai penyimpan nilai yang stabil. Hal ini menjadikan emas sebagai komponen penting dari portofolio investasi yang seimbang, yang memberikan tingkat perlindungan terhadap risiko pasar yang lebih luas.
Jika kamu menunda investasi emas sambil menunggu harganya jadi lebih rendah, maka portofolio investasimu mungkin mungkin rentan terhadap risiko guncangan pasar di masa mendatang. Emas memberikan lapisan keamanan yang penting di kondisi seperti itu. Sehingga tanpa emas, maka portofolio investasimu mungkin terlalu terpapar terhadap guncangan pasar jangka pendek, yang sejatinya bisa diredam oleh emas.
3. Kamu bisa kehilangan potensi keuntungan cepat
Meskipun emas sering dipandang sebagai instrumen investasi jangka panjang, namun emas juga menghadirkan peluang untuk keuntungan jangka pendek. Utamanya saat pasar tren bullish saat ini. Meskipun harga emas saat ini tinggi, banyak analis percaya harga emas masih jauh dari level puncaknya, dan beberapa ahli memperkirakan harga emas bisa segera menembus US$3.000 per ounce atau lebih tinggi. Jika tren kenaikan ini berlanjut, membeli sekarang, bisa menghasilkan potensi keuntungan signifikan dalam waktu dekat.
Sebaliknya jika kamu menunggu penurunan harga, maka kamu mungkin kehilangan potensi keuntungan ini. Meskipun harga emas turun sedikit beberapa waktu lalu, namun kemudian harganya dengan cepat pulih. Hal ini membuat investor yang menunggu penurunan harga, tidak memiliki kesempatan membeli emas di harga rendah.
Intinya berinvestasi emas telah lama menjadi strategi investor dalam menjaga kekayaan dan melindungi portofolio terhadap volatilitas pasar. Sehingga menunggu harga jadi lebih rendah untuk membeli emas, dinilai bukan pendekatan yang paling bijaksana dalam investasi logam mulia. Sebab semakin kamu menunda, maka harga emas akan jadi semakin mahal.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.381,72 | 0,79% | 4,58% | 7,47% | 8,70% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.092,63 | 0,46% | 4,81% | 6,91% | 7,36% | 2,52% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.077,99 | 0,64% | 3,96% | 6,92% | 7,73% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.842,22 | 0,53% | 3,90% | 6,53% | 7,39% | 16,96% | 39,93% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.266,09 | 0,79% | 3,81% | 6,34% | 7,11% | 19,79% | 35,60% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.