Emas Murah Biasanya di Bulan Apa? Ini Historis Harga Naik dan Turun dalam 10 Tahun Terakhir
Dalam periode 9 bulan terakhir, harga emas dalam negeri meroket 26% dan harga emas dunia melesat 30%
Dalam periode 9 bulan terakhir, harga emas dalam negeri meroket 26% dan harga emas dunia melesat 30%
Bareksa.com - Kapan harga emas turun? Di bulan-bulan apa biasanya logam mulia mengalami penurunan atau kenaikan, apakah sedang mahal atau murah? Kamu yang berniat mengoleksi instrumen investasi logam kuning itu mungkin penasaran ingin tahu, sebenarnya kapan waktu terbaik untuk investasi emas? Sebab akhir-akhir ini logam mulia memang mencorong didorong sentimen mulainya era penurunan suku bunga, memanasnya konflik Timur Tengah, hingga aksi borong oleh bank sentral, investor institusi hingga ritel.
Menurut penelusuran Tim Riset Bareksa, sepanjang 2024 ini, emas mencatatkan salah satu momentum terbaiknya, baik untuk harga emas per gram dalam mata uang rupiah di dalam negeri maupun harga emas per ounce dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot dunia. Sebab dalam periode 9 bulan yakni Januari-September, secara bulanan harga emas dalam negeri hanya negatif 3 kali dan 6 kali positif. Kinerja harga emas spot dunia bahkan lebih cemerlang, yakni mencatatkan kenaikan 7 kali dan penurunan hanya 2 kali.
Tercatat, bulan dengan kenaikan tertinggi di 2024 untuk harga emas dalam negeri yakni pada April mencapai 6,96% dan penurunan terdalam pada Februari yang minus 0,68%. Agak serupa, harga emas global di mana kenaikan tertinggi juga terjadi pada April mencapai 7,6%, namun bulan dengan penurunan terdalam pada Juni dengan minus 1,11%.
Promo Terbaru di Bareksa
Meski begitu, pada September 2024, di mana harga emas beberapa kali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa seiring suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) dipangkas 0,5%, harga emas dunia menutup bulan dengan kenaikan 6,48% dan harga emas dalam negeri meningkat 2,89%.
Sepanjang tahun berjalan atau dalam periode 9 bulan terakhir, harga emas dalam negeri mencatat kenaikan 26,1% dari Rp1,05 juta per gram pada akhir Desember 2023 menjadi Rp1,32 juta per gram pada akhir September 2024. Harga emas spot dunia berhasil melesat lebih tinggi mencapai 30% dari sebelumnya US$2.029 per ounce pada akhir Desember 2023 menjadi US$2.639 per ounce pada akhir September 2024.
Dalam periode 10 tahun terakhir, tahun terburuk bagi harga emas dalam negeri ialah pada 2015 dengan mencatat penurunan 8 kali dan hanya 4 kali membukukan kenaikan. Adapun tahun terburuk bagi harga emas spot dunia dalam 10 tahun terakhir ialah pada 2021 yang juga dengan 8 kali negatif dan hanya 4 kali positif.
Perlu dicatat kenaikan dan penurunan harga emas dalam negeri tidak selalu sama dengan kenaikan dan penurunan harga emas dunia. Sebab harga emas dalam negeri dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya ketidakpastian global, penawaran dan permintaan emas, kebijakan moneter, inflasi dan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.
Historis Perubahan Harga Emas dalam Negeri per gram 10 Tahun Terakhir (MOM)
Sumber : Treasury, diolah Bareksa
Historis Perubahan Harga Emas Spot Dunia per Ounce 10 Tahun Terakhir (MOM)
Sumber : World Gold Council, harga-emas.org, diolah Bareksa
Di Bulan Apa Biasanya Harga Emas Turun atau Naik?
Tim Riset Bareksa menelusuri penutupan harga emas setiap bulannya dalam 10 tahun terakhir dengan mengutip data World Gold Council, Treasury dan sumber-sumber terpercaya lainnya. Menurut data historis 10 tahun terakhir, periode 2014-2024, September merupakan bulan merah bagi harga emas dengan 8 kali mencatat penurunan dan hanya 2 kali mencatat kenaikan untuk harga emas dalam negeri di bulan kesembilan itu. Tidak berbeda, harga emas spot dunia juga mencatat penurunan 7 kali pada bulan September dalam 10 tahun terakhir.
Karena itu, di kalangan pelaku pasar ada istilah atau julukan “September curse” atau “kutukan harga emas di bulan September”, karena sering mencatat penurunan. Namun untuk September 2024 ini, mitos harga emas turun di September terpatahkan, sebab harga emas dalam negeri dan dunia kompak sama-sama naik.
Jika menilik kinerja historisnya, justru Oktober tampak jadi bulan dengan jumlah penurunan terbanyak bagi emas dunia. Sebab dalam 9 tahun terakhir, harga emas merah 7 kali dan hanya 2 kali hijau. Hal ini menandakan potensi penurunan harga emas dunia pada bulan Oktober mencapai 77%. Adapun untuk harga emas dalam negeri, secara bulanan harga emas turun pada bulan Oktober mencapai 6 kali dan kenaikan 3 kali. Ini bisa dimaknai potensi penurunan harga emas dalam negeri di bulan Oktober mencapai 66%.
Justru bulan di mana harga emas dalam negeri mencatat penurunan terbanyak ialah September yang mencapai 80% dalam 10 tahun terakhir. Selain itu, bulan-bulan lainya seperti Maret, Mei, Juni dan Agustus, historis penurunannya mencapai 6 kali atau 60% dan kenaikan 4 kali atau 40% dalam 10 tahun terakhir. Untuk bulan Oktober dan November dalam periode 9 tahun terakhir, harga emas turun masing-masing 6 kali.
Kemudian harga emas dalam negeri hanya negatif dua kali untuk bulan Desember dalam 9 tahun terakhir. Kondisi itu menandakan, Desember merupakan salah satu bulan terbaik emas di mana peluang kenaikannya mencapai 77% dan potensi penurunannya 23%. Bulan lainnya di mana emas mencatatkan kenaikan terbanyak ialah pada Januari, di mana dalam 10 tahun terakhir penurunannya hanya 3 kali atau 30% dan kenaikannya 7 kali atau mencapai 70%.
Adapun bulan terbaik bagi emas spot dunia ialah pada Januari, sebab dalam 10 tahun terakhir 100% mencatat kenaikan dan sama sekali tidak mencatat penurunan harga. Namun untuk bulan Oktober dalam 9 tahun terakhir, harga emas spot dunia turun 8 kali atau mencapai 88%. Kemudian di bulan November dan Desember, harga emas global turun 5 kali atau 55% dan naik 4 kali atau sekitar 45% dalam periode 9 tahun terakhir.
Apa Strategi yang Pas untuk Investasi Emas?
Menilik kinerja historis tersebut, maka kamu bisa mempertimbangkan di bulan apa saja untuk masuk berinvestasi emas. Bisa saja kamu menilai bulan terbaik untuk investasi emas adalah pada September, Oktober atau November karena mempertimbangkan potensi penurunan harga dalam negeri masing-masing mencapai 80% dan 77%. Kemudian berniat menjualnya di bulan Desember atau Januari karena potensi kenaikannya mencapai 77% dan 70%.
Atau mungkin kamu menilai momentum terbaik untuk masuk investasi emas dengan menimbang historis dinamika harga emas dunia, yakni pada bulan Oktober dengan potensi penurunannya mencapai 88%, atau pada Juni dan September dengan peluang koreksi 60%. Kemudian kamu berniat meniat menjualnya pada Januari karena secara historis dalam 10 tahun terakhir, harga emas selalu naik di bulan tersebut.
Namun mempertimbangkan pola perubahan harga emas yang tidak selalu pasti setiap bulannya, seiring dinamika pasar dan sentimennya, maka kamu bisa mempertimbangkan strategi investasi emas dollar cost averaging (DCA) atau membeli secara rutin atau berkala. Sebab perlu dicatat, meskipun harga emas naik turun secara jangka pendek, namun secara jangka panjang harganya stabil naik dan tidak menjadi lebih murah, namun malah jadi semakin mahal.
Misalkan kamu sudah membeli emas 10 gram pada Januari 2014 silam atau sekitar hampir 10 tahun lalu atau tepatnya 9 tahun 9 bulan lalu, yang seharga Rp519.982 per gram, atau total dana yang kamu keluarkan Rp5,19 juta. Namun saat ini atau pada akhir September 2024, harganya sudah mencapai Rp1.327.749 per gram atau totalnya Rp13,27 juta untuk 10 gram emas. Artinya dalam hampir 10 tahun terakhir, harga emas dalam negeri naik 155,6%. Artinya seiring waktu dan inflasi, harga emas terus naik dan tambah mahal, meskipun dalam jangka pendek ada momentum kenaikan dan penurunan.
Menilik kinerja historis ini, emas cocok dijadikan tidak hanya sebagai safe haven atau aset aman untuk melindungi aset dari gejolak pasar dan ketidakpastian, namun juga bisa mengalahkan inflasi. Emas juga tampaknya cocok sebagai pilihan aset untuk menyiapkan dana pendidikan anak, dana pensiun atau menyiapkan warisan karena secara jangka panjang memang cenderung naik dan tidak tergerus inflasi.
Meski begitu, jika kamu ingin menerapkan strategi investasi lump sum atau membeli sekaligus dalam jumlah banyak di awal, maka kamu bisa mempertimbangkan kinerja historis emas dalam 10 tahun terakhir. Strategi investasi ini memang hanya cocok untuk investor berdana besar. Sehingga jika danamu terbatas, maka strategi dollar cost averaging cocot buat kamu. Perlu diingat, berinvestasilah sesuai profil risiko dan tujuan investasimu dan jangan lupa investasi emas fisik digital yang aman dan terpercaya, dengan banyak pilihan hanya di super app investasi Bareksa.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(Rahmat Hidayat/Adam Nugroho/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.