Harga Emas Hari Ini Turun Akibat Dolar AS Naik, HSBC Prediksi Begini pada Tahun 2025
Harga emas sempat kembali menembus rekor terbaru sepanjang masa jadi US$2.758,37 pada Rabu pekan lalu akibat memanasnya perang Israel - Iran
Harga emas sempat kembali menembus rekor terbaru sepanjang masa jadi US$2.758,37 pada Rabu pekan lalu akibat memanasnya perang Israel - Iran
Bareksa.com - Harga emas hari ini turun atau jadi lebih murah, akibat menguatnya nilai tukar (kurs) dolar Amerika Serikat (AS). Dilansir Reuters (28/10), penurunan harga emas akibat penguatan dolar, seiring investor menanti data terbaru ekonomi AS yang bisa jadi petunjuk kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve dalam rapat Novemer nanti.
Harga emas spot melemah 0,5% menjadi US$2.733,01 per ounce pada Senin pagi (28/10) pukul 02.32 GMT, sedangkan harga emas berjangka turun 0,3% menjadi US$2.745,5 per ounce. Di waktu yang sama indeks dolar AS menguat 0,2% sehingga membuat mata uang Negara Paman Sam mencatatkan kinerja terbaiknya sejak April 2022. Dolar yang lebih kuat membuat emas jadi kurang menarik bagi pembeli dengan mata uang selain dolar AS.
“Dolar AS terus mencatatkan performa prima setelah pemilihan umum Jepang, sehingga mengurangi daya tarik emas. Namun emas terlihat masih dalam kondisi bagus dan berpotensi bergerak maju menuju US$2.800, tetapi harus terlebih dahulu menavigasi sejumlah data makro utama pekan ini yang bisa berimplikasi terhadap suku bunga bagi The Fed," kata Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.
Harga Emas Hari Ini, Senin (28/10/2024)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas spot | 2.742,09 per ounce |
Emas Treasury | Rp1.426.863 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.419.000 per gram |
Emas Indogold | RpRp1.405.000 per gram |
Emas Antam | Rp1.527.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 14:07 WIB
Beberapa data ekonomi AS yant dirilis pekan ini di antaranya laporan ketenagakerjaan AS, lowongan pekerjaan dan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang sangat penting untuk menilai kesehatan pasar tenaga kerja dan tren inflasi. Menurut data FedWatch CME, pelaku pasar kini melihat peluang hampir 95% The Fed akan memangkas suku bunga 0,25% pada bulan November. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan karena tidak memberikan bunga.
Harga emas sempat kembali mencatat rekor tertinggi barunya sepanjang mas (all time high) pada Rabu di US$2.758,37 pada Rabu pekan lalu, didorong oleh permintaan aset safe haven karena ketidakpastian geopolitik. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim serangan udara Israel ke Iran telah menghantam keras pertahanan Iran, sementara Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan kerusakan tersebut tidak boleh dibesar-besarkan.
Di sisi lain, AS sedang bersiap untuk Hari Pemilihan pada 5 November, ketidakpastian terjadi, dengan jajak pendapat terkini menunjukkan persaingan ketat antara Donald Trump dan Kamala Harris.
Prediksi HSBC
Menurut riset terbaru HSBC, Pemilu AS dan risiko geopolitik kemungkinan akan mendorong harga emas lebih tinggi dalam waktu dekat dan hingga 2025. Namun dampak dari harga tinggi dan kenaikan pasokan berpeluang mengakhiri reli logam kuning tersebut pada akhir tahun depan. Dilansir Kitco News (25/10). HSBC menyatakan emas menikmati beberapa pendorong yang kuat, dan ini akan berlanjut hingga tahun depan.
“Analis logam mulia kami yakin emas telah memasuki paradigma harga baru, yang mungkin akan tetap di atas US$2.200 per ons, didukung oleh campuran faktor bullish, termasuk permintaan ‘safe haven’ yang didorong oleh risiko geopolitik dan ketidakpastian ekonomi,” tulis mereka.
“Meningkatnya defisit fiskal juga mendorong permintaan Emas. Pelonggaran moneter global dan ekspektasi pelonggaran lebih lanjut telah meningkatkan permintaan spekulatif untuk Emas,” ungkap analis HSBC.
Analis HSBC memperkirakan reli akan melambat pada paruh kedua tahun 2025 karena harga tinggi dan peningkatan pasokan berdampak pada pasar. “Kombinasi faktor pasar fisik dan finansial dapat menjinakkan reli, saat kita memasuki tahun 2025, dengan harga emas kemungkinan akan sedikit lebih rendah pada akhir tahun 2025,” kata mereka.
Menurut HSBC, di pasar fisik, harga emas yang tinggi mendorong penurunan langsung dalam pembelian perhiasan emas, bersamaan dengan permintaan koin dan batangan emas yang lebih rendah. Pada saat yang sama, produksi emas global berada di lintasan naik, setidaknya untuk tahun ini dan tahun depan, dengan pertambangan menjadi sumber tunggal pasokan baru terbesar ke pasar.
“Harga Emas yang tinggi juga merangsang pasokan skrap Emas. Dengan kata lain, Emas mungkin menghadapi hambatan dari permintaan yang lebih lemah untuk perhiasan dan batangan dan koin, serta meningkatnya pasokan tambang dan tingkat daur ulang,” analis HSBC menjelaskan.
Para analis juga mengingatkan bahwa mereka melihat dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas terus melikuidasi kepemilikan mereka dan permintaan bank sentral juga mungkin bisa menurun akibat harga yang tinggi.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.