Ingin Investasi Logam Mulia Setelah Lebaran? Ini Alasan Harga Emas Lokal Naik
Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah pemicu naik dan turunnya harga emas
Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah pemicu naik dan turunnya harga emas
Bareksa.com - Ingin investasi emas pasca libur Lebaran? Ada baiknya simak ulasan mengenai harga emas di dalam negeri berikut ini.
Harga emas di dalam negeri pada hari pertama pasca libur Lebaran, kemarin Senin (9/5/2022) dan hari ini Selasa (10/5/2022) justru mengalami kenaikan. Apa penyebab harga emas turun dan bagaimana potensi ke depannya?
Analis logam mulia dan Associate Business Manager dari PT Victory International Futures, Suluh Adil Wicaksono seperti dilansir Tempo, mengatakan kenaikan tipis harga emas Antam pada hari pertama kerja usai libur lebaran disebabkan sejumlah faktor. Salah satu pemicunya, adalah harga emas spot dunia yang naik dari harga US$1.750 per troy ons atau Rp25,4 juta (asumsi kurs Rp14.561) menjadi US$1.875 per troy ons atau Rp27,3 juta.
Promo Terbaru di Bareksa
"Jadi sudah agak rebound dan ini yang membuat Antam menetapkan harga emas hari ini, di hari pertama pascalibur naik tipis Rp 2.000," kata Suluh Adil Wicaksono kepada Tempo, Senin, 8 Mei 2022. Selain itu, di sisi lain rupiah spot terhadap dolar AS tetap buka selama liburan, tetapi untuk rupiah JISDOR baru buka hari ini sehingga membuat harga emas Antam tidak naik terlalu signifikan.
Faktor penyebab lain kemungkinan karena permintaan pasca-lebaran, meski tidak terlalu kelihatan. "Memang beberapa masyarakat atau investor melihat harga emas saat ini masih cukup murah. Kalau melihat history, harga emas Antam sempat Rp1 juta per gram," kata dia.
Di sisi lain pecahan emas 0,5 gram yang paling banyak diminati masyarakat tidak tersedia hari ini. Hari ini Antam memang hanya menyediakan pecahan 1 gram, 2 gram, hingga pecahan besar 1.000 gram. "Jadi faktor permintaan, meskipun ada, tetapi ini baru hari pertama jadi saya rasa belum terlihat," ujarnya.
Suluh memperkirakan kenaikan harga emas Antam masih tertahan meskipun naik tidak signifikan secara bertahap, apabila dibandingkan awal pandemi yang bisa naik hingga Rp10 ribu per gram per hari. "Menurut pengamatan saya kemungkinan naiknya tertahan," ujar Suluh.
Tercatat pada Senin, 9 Mei 2022, harga emas batangan Antam naik menjadi Rp977.000 per gram, dari harga sehari sebelumnya Rp975.000 per gram. Harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp 977.000 atau naik Rp 2.000 dibandingkan dengan perdagangan Minggu, 8 Mei 2022
Harga terkini emas Antam menurut laman resmi logam mulia (Antam) sendiri di-update setiap hari pada pukul 08.30 WIB.
Penyebab Naik Turun Harga Emas
Jadi, apa saja sebetulnya yang membuat harga emas bisa naik turun sedemikian rupa? Berikut ulasannya yang Bareksa kutip dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK):
1. Ketidakpastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Mengapa begitu ya? Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Karena itulah saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.
Belakangan ini terjadi kita dihadapkan dengan berita kenaikan harga emas yang diakibatkan oleh situasi ketegangan bahkan perang antara Rusia dan Ukraina. Situasi ini menggenjot investor global berbondong-bondong untuk berinvestasi aset aman (safe haven), salah satunya emas.
Tidak heran kalau harga emas naik karena memang peminatnya sedang banyak-banyaknya. Namun, kala situasi mulai adem safe haven seperti emas akan kekurangan peminat. Risk appetite investor datang lagi dan perburuan terhadap aset-aset berisiko pun dimulai. Harga emas bisa jadi akan turun nantinya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengakui lho bahwa emas kerap menjadi pilihan investor di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini. Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi.
Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas. Tak heran, pamor emas umumnya melejit ketika sedang krisis.
2. Penawaran dan Permintaan Emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya.
Ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas. Selain dari hasil pertambangan juga berasal dari daur ulang emas. Ada dua versi hasil hitung dari total emas yang ada di dunia. Versi pertama dari Thomson Reuters GFMS yang menyebut angka totalnya mencapai 171.300 ton. Sementara versi kedua dari James Turk, pendiri Gold Money, yang memperkirakan jumlahnya mencapai 155.244 ton.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Kalau The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sebab dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas. Begitu juga sebaliknya. Seperti yang terjadi saat ini, The Fed telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Harga emas pun melonjak naik karena keluarnya keputusan tersebut.
4. Inflasi
Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. Hal tersebut dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Karena semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Oleh karena itu lah, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Jadi, jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Jika tidak ingin repot membeli emas di toko, kamu bisa memanfaatkan fitur jual beli emas online yang kini sudah tersedia di BareksaEmas, yang bisa diakses melalui aplikasi Bareksa yang tersedia untuk ponsel (handset) berbasis iOS dan Android.
Di BareksaEmas, Bareksa telah bermitra dengan pedagang emas online yang menyediakan fasilitas titipan atau gadai, yaitu Pegadaian dan Indogold. Mitra pengelola emas ini sudah mendapat izin OJK sebagai salah satu usaha pergadaian (untuk penitipan emas).
Selain itu, emas yang diperjualbelikan Bareksa melalui fitur Bareksa Emas adalah logam mulia dengan kadar 99,99 persen yang diproduksi oleh ANTAM dan UBS. Emas batangan produksi ANTAM dan UBS sudah sering dijadikan alat investasi sehingga tidak perlu diragukan lagi keasliannya.
Sebagai tambahan informasi, BareksaEmas hadir bagi investor yang sudah terdaftar di Bareksa yang bisa membeli emas mulai dari ukuran 0,1 gram atau mulai dari Rp50.000 saja. Selain itu ada promo di Bareksa, beli emas di Bareksa Emas bisa raih reksadana Rp100.000.
Baca juga Promo THR Emas Bareksa, Investasi Logam Mulia Raih Reksadana Rp100 Ribu
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.