Begini Prediksi Harga Emas di Kuartal III 2022, Siap Borong Logam Mulia?
Investasi emas disarankan sebaiknya untuk jangka panjang atau minimal 5 tahun
Investasi emas disarankan sebaiknya untuk jangka panjang atau minimal 5 tahun
Bareksa.com - Ingin investasi emas khususnya logam mulia atau emas batangan tapi bingung bagaimana potensi perkembangan harganya di sisa tahun ini? Tenang dan tenang lalu lanjutkan rencana berinvestasi di emas karena instrumen investasi ini nilainya tidak pernah menjadi nol.
Catatan awal bagi investor emas pemula, disarankan untuk mengetahui bahwa sebaiknya investasi emas untuk jangka panjang atau minimal 5 tahun. Hal ini bertujuan untuk bisa melihat selisih lebih jauh antara harga beli emas dan harga jual kembali (buyback) emas.
Baca juga Ada Selisih Harga Jual dan Beli Emas, Ini Tips Untung Investasi Logam Mulia
Promo Terbaru di Bareksa
Selain itu, perlu juga diketahui bahwa harga emas di dalam negeri baik yang berupa emas perhiasan maupun emas batangan atau disebut juga logam mulia, pada dasarnya ditentukan oleh harga emas global. Lalu, apa yang menjadi pendorong naik turunnya harga emas?
Melansir laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berikut lima faktor penyebab naik turunnya harga emas yakni : pertama, ketidakpastian kondisi global. Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas.
Kedua, penawaran dan permintaan emas. Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas di mana jika lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik.
Ketiga, kebijakan moneter. Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga, khususnya oleh bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed).
Keempat, inflasi. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas.
Kelima, nilai tukar dolar Amerika Serikat/AS. Saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi dan sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Prediksi Harga Emas
Lalu bagaimana perkiraan tren harga emas pada sisa tahun ini khususnya di kuartal III 2022? Tim Research and Development ICDX seperti dilansir Investor.id, memprediksi kalau harga emas masih bakal melanjutkan tren penurunan di kuartal III-2022.
Penurunan tersebut terjadi akibat kenaikan suku bunga yang dilakukan The Fed membuat investor lebih tertarik pada safe haven lainnya, yaitu obligasi AS atau US Treasury, dibandingkan emas. Research and Development ICDX, Taufan Dimas Hareva menjelaskan saat terjadi inflasi dan resesi, biasanya emas menjadi instrumen utama sebagai lindung nilai. Makanya di masa itu, emas logam mulia biasanya menjadi sangat diminati, sehingga mendongkrak harga emas.
Tapi, ia melanjutkan uniknya yang terjadi malah sebaliknya seperti pada Kuartal II-2022. Harga emas malah cenderung turun. "Hal ini terjadi karena kenaikan suku bunga menjadi peluang pedagang untuk mengalihkan investasi mereka ke instrumen safe haven lainnya, yaitu obligasi AS," ungkap Taufan seperti dilansir Investor, Rabu (20/7/2022).
Lebih lanjut Taufan mengatakan hal itu sangat terlihat pada saat The Fed melakukan pengetatan, harga emas mengalami penurunan. Hal ini bahkan terjadi pada Mei dan Juni 2022. Melihat kondisi masih resesi, angka inflasi, dan kondisi ekonomi yang masih belum pulih, potensi untuk kembali berulang kondisi seperti kuartal II itu diperkirakan sangat besar terjadi.
Terlebih, Taufan mengatakan pada bulan-bulan mendatang The Fed diperkirakan akan lebih agresif lagi dalam menaikkan suku bunga dan bahkan diperkirakan akan mencapai pada kisaran 75 hingga 100 basis poin.
Taufan menambahkan kondisi Covid-19 di Tiongkok yang terus mengalami kenaikan, sehingga memaksa untuk pemerintah setempat memberlakukan pembatasan menyebabkan adanya kekhawatiran pasokan emas Tiongkok terganggu. Ditambah lagi, adanya potensi larangan ekspor emas Rusia oleh negara-negara G7.
"Berdasarkan data riset ICDX, harga emas saat ini menunjukan tren penurunan. Namun, tetap ada potensi harga emas tetap naik apabila ada kebijakan The Fed untuk mengembalikan kondisi ekonomi semula," kata Taufan.
Sebelumnya, Bloomberg Intelligence memperkirakan harga emas berpeluang kembali bangkit hingga ke level US$2.000 pada pada akhir 2022. Potensi itu setelah logam mulia terpuruk dalam dengan penurunan hingga di bawah US$1.800 per ounce pada awal semester II 2022 ini.
Baca juga Bloomberg Intelligence Prediksi Harga Emas Akhir 2022 Bisa Kembali Naik ke US$2.000
Bareksa Emas
Bagi Anda yang tidak ingin repot membeli emas di toko, kamu bisa memanfaatkan fitur jual beli emas online yang kini sudah tersedia di BareksaEmas, yang bisa diakses melalui aplikasi Bareksa yang tersedia untuk ponsel (handset) berbasis iOS dan Android.
Di BareksaEmas, Bareksa telah bermitra dengan pedagang emas online yang menyediakan fasilitas titipan atau gadai, yaitu Pegadaian dan Indogold. Mitra pengelola emas ini sudah mendapat izin OJK sebagai salah satu usaha pergadaian (untuk penitipan emas).
Selain itu, emas yang diperjualbelikan Bareksa melalui fitur Bareksa Emas adalah logam mulia dengan kadar 99,99 persen yang diproduksi oleh ANTAM dan UBS. Emas batangan produksi ANTAM dan UBS sudah sering dijadikan alat investasi sehingga tidak perlu diragukan lagi keasliannya.
BareksaEmas hadir bagi investor yang sudah terdaftar di Bareksa yang bisa membeli emas mulai dari ukuran 0,1 gram atau mulai dari Rp50.000 saja.
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin OJK.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.