Pegadaian : Fitur Emas Digital Berkembang Pesat
Pegadaian bekerja sama dengan marketplace untuk menggenjot penjualan emas digital
Pegadaian bekerja sama dengan marketplace untuk menggenjot penjualan emas digital
Bareksa.com - PT Pegadaian (Persero) menyatakan antusiasme masyarakat untuk membeli emas digital cukup tinggi. Perseroan menargetkan sekitar 25 persen dari total tabungan emas tahun ini bisa berasal dari emas digital.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan semenjak perseroan meluncurkan fitur tabungan emas pada akhir 2016, masyarakat semakin banyak yang menggunakan fitur tabungan emas.
"Sampai April 2019 ini, volume tabungan emas sudah mencapai sekitar 2,5 ton, kenaikannya cukup signifikan,"ujar dia kepada Bareksa.com, Rabu (8/5).
Promo Terbaru di Bareksa
Kenaikan ini juga terjadi karena banyak ditutupnya usaha emas digital ilegal. Menurut Harianto, fitur emas digital yang dikembangkan Pegadaian berbeda dengan usaha emas digital yang ditutup tersebut. "Kalau di Pegadaian, emas fisiknya ada jadi bukan hanya paper gold," terang dia.
Karena itu, hal ini juga berdampak pada tabungan emas digital di Pegadaian. Menurut dia, kendati produk emas digital ini merupakan produk baru, namun sekitar 15 persen dari tabungan emas Pegadaian berasal dari emas digital.
"Walaupun produk baru, tapi perkembangannya sudah lumayan, karena pada dasarnya prinsipnya sama, menyimpan emas," kata dia.
Tahun ini, Harianto mengungkapkan pihaknya semakin optimistis tabungan emas ini akan semakin menggeliat. Dia menargetkan volume tabungan emas sampai akhir 2019 bisa mencapai 3 ton dengan kontribusi emas digital sebanyak 25 persen.
Untuk menggerakkan tabungan emas digital, Pegadaian menjalin kerja sama dengan market place seperti Tokopedia. "Kami juga menggerakkan layanan Pegadaian digital dan 4.200 gerai kami di seluruh Indonesia," ucap dia.
Lebih lanjut, selain mengembangkan tabungan emas, Pegadaian juga sedang mengembangkan bisnis gadai efek. Adapun efek yang bisa digadaikan di sini adalah saham dan obligasi. "Skemanya saham yang dimiliki dipindahkan ke sub rekening Pegadaian, tapi tidak berganti nama pemilik. Lalu, baru ditaksir harganya," kata dia.
Mengutip Kontan.co.id, Pegadaian menargetkan laba bersih Rp3,3 triliun tahun ini, atau meningkat 22,2 persen dari realisasi laba bersih tahun 2018. Sementara, sampai Desember 2018, Pegadaian tercatat memperoleh laba bersih Rp2,7 triliun. Realisasi laba tersebut tumbuh 9,4 persen secara year on year (yoy).
Pegadaian optimistis bisa mencapai target tersebut. Sebab Pegadaian telah merampungkan skema transformasi dan kerangka kerja terperinci (blue print) Pegadaian dari tahun 2019-2023.
Di dalam blue print Pegadaian 2019-2023, komposisi portofolio bisnis akan berubah. Awalnya porsi kinerja bisnis gadai dan non gadai 84 persen dan 16 persen secara bertahap menjadi 60 persen dan 40 persen, tanpa meninggalkan bisnis utamanya, yaitu bisnis gadai.
Hal ini dibarengi peningkatan digitalisasi sistem dan produk yang tujuannya untuk mempercepat dan efisiensi proses bisnis perusahaan. Sepanjang tahun 2018, Pegadaian telah merancang dan melakukan proses transformasi, serta secara paralel mengembangkan inovasi produk dan layanan hingga akhirnya menorehkan kinerja keuangan yang rata-rata tumbuh di atas 9 persen.
Perusahaan gadai pelat merah ini terus mengembangkan bisnis baru sesuai dengan potensi pasar dan pemanfaatan perkembangan teknologi, serta didukung manajemen risiko yang tepat. Misal, penyaluran digital mikro dan consumer lending.
Pegadaian saat ini terus mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk memperluas pasar dan menunjang pelayanan terhadap nasabah, antara lain Pegadaian digital service (PDS), investasi emas, gadai syariah, gadai tanpa bunga dan memperbanyak jumlah agen Pegadaian untuk memperkuat inklusi keuangan.
Untuk mencapai semua itu, Pegadaian sudah menyiapkan strategi G5star, yaitu grow core, grab new business opportunity, grooming talent, generation ztechnology atau the latest technology, serta great culture.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.