Obligasi FIF Dapat Rating idAAA dari Pefindo, Ini Artinya
Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo
Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo
Bareksa.com – Masa penawaran obligasi berkelanjutan IV Federal International Finance (FIF) tahap I 2019 sedang berlangsung sejak 13 Mei 2019 dan akan berakhir pada 27 Mei 2019. Rencananya, obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 Juni 2019.
Bagi Anda yang belum pernah menjadi investor obligasi korporasi, maka obligasi berkelanjutan IV FIF tahap I 2019 ini bisa menjadi kesempatan. Pasalnya, obligasi ini memberikan porsi untuk ritel dengan minimal pemesanan Rp1 juta.
Yang perlu Anda ketahui, obligasi dengan target dana Rp1,5 triliun ini terbagi atas dua seri. Yakni seri A berjangka waktu 3 tahun dengan kisaran kupon 7,25 persen sampai 8 persen. Kemudian seri B berjangka waktu 5 tahun dengan kisaran kupon 8 persen sampai 9 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Kisaran kupon itu terbilang cukup menarik mengingat tren bunga deposito perbankan diperkirakan akan menurun. Selain itu, pajak investasi di obligasi korporasi ternyata lebih rendah atau berkisar 15 persen ketimbang deposito yang sebesar 20 persen.
Sebagai informasi, obligasi berkelanjutan IV FIF tahap I 2019 ini juga mendapat peringkat yang cukup baik dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Pefindo memberi peringkat idAAA bagi obligasi ini.
Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Peringkat ini menunjukkan kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut relatif dibanding obligor Indonesia lainnya adalah superior.
Seperti diketahui, Direktur Keuangan FIF Hugeng Gozali pernah menyampaikan, perseroan sudah mengusung rencana penerbitkan obligasi kepada ritel Oktober 2018 silam. Saat itu, kata dia, FIF menurunkan nilai nominal pemesanan obligasi dari yang biasanya menyaratkan Rp1 miliar menjadi Rp5 juta.
“Ternyata ada ketertarikan dari para investor ritel. Akhirnya, Februari lalu kami terbitkan lagi untuk denominasi Rp1 juta. Hasilnya ada sekitar 300-500 investor yang melakukan pemesanan,” ujar Hugeng.
Bulan Mei ini, lanjut Hugeng, FIF pun kembali menerbitkan obligasi Rp15 triliun dengan nilai tahap I Rp1,5 triliun. Dan lagi, katanya, perseroan kembali memberikan kesempatan bagi masyarakat berbasis ritel untuk melakukan pemesanan mulai Rp1 juta.
Saat ditanya berapa target penyerapan obligasi oleh ritel, Hugeng mengaku FIF tidak mementingkan nilainya. “Yang penting edukasi kepada masyarakat agar semakin banyak yang tertarik. Misalnya yang pesan berkisar Rp5 juta sampai Rp10 juta nilainya kan tidak seberapa, yang penting edukasinya dulu,” ungkapnya.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.