Spread SBR Terus Turun, Pemerintah Berikan Arah Makro Ekonomi Indonesia Membaik?
Sejak SBR003 diterbitkan pada 2018, spread yang diberikan pemerintah terus menurun dari 2,55 persen menjadi 1,95 persen
Sejak SBR003 diterbitkan pada 2018, spread yang diberikan pemerintah terus menurun dari 2,55 persen menjadi 1,95 persen
Bareksa.com - Pemerintah melalui perusahaan penerbit Surat Berharga Negara sedang menerbitkan Saving Bond Retail (SBR) seri terbaru, yakni SBR006 yang dijual secara online. Tidak hanya menjadi alternatif investasi bagi masyarakat, SBR006 juga menjadi salah satu sumber biaya untuk pembangunan negara.
Produk investasi khusus investor ritel ini sudah bisa dipesan online sejak hari ini, tanggal 1 April 2019. Karena investasi ini dikhususkan untuk investor ritel, modal awal untuk membeli sukuk sangat terjangkau yaitu mulai dari Rp1 juta. Nilai pembelian SBR006 ini juga bisa dilakukan dengan kelipatan Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar per investor.
Kementerian Keuangan menetapkan tingkat imbalan minimal SBR seri SBR006 sebesar 7,95 persen per tahun. SBR seri terbaru ini adalah instrumen investasi aman yang dijamin pemerintah khusus untuk masyarakat ritel yang bisa dibeli secara online.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyatakan, nilai imbalan minimal 7,95 persen tersebut yakni berasal dari suku bunga acuan Bank Indonesia, BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) 6 persen ditambah spread tetap 1,95 persen.
Pembelian produk investasi yang dijamin pemerintah ini hanya bisa dilakukan pada periode penawaran 1-16 April 2019. Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBR006.
Tabel Perbandingan Produk SBR
Sumber : Bareksa.com
Spread SBR Terus Turun, Pemerintah Berikan Sinyal Makro Ekonomi Indonesia?
Saat ini, keadaan pasar baik di instrumen saham maupun surat hutang (obligasi) sedang bergerak rally atau bullish sehingga membuat yield atau imbal hasil yang diharapkan terus menurun menjadi 7,62 persen per 27 Maret 2019, seiring membaiknya perekonomian, seperti penguatan rupiah dan stabilnya inflasi sepanjang kuartal I 2019.
Berdasarkan analisis Bareksa, menariknya sejak SBR003 diterbitkan di pertengahan tahun 2018, spread yang diberikan pemerintah terus menurun dari 2,55 persen menjadi 1,95 persen untuk SBR006 yang bisa dibeli mulai hari ini, 1 April 2019.
Spread merupakan excess return yang diberikan agar diharapkan mampu menarik perhatian para investor. Pada umumnya, spread diberikan berdasarkan kondisi makro ekonomi di periode penerbitan SBR.
Semakin tinggi spread atau excess return diberikan, maka secara umum kondisi makro ekonomi di periode tersebut cenderung rentan akibat banyaknya sentimen ketidakpastian (uncertainty) seperti perang dagang (trade war) AS dan kenaikan suku bunga The Fed hingga 4x pada tahun lalu. Akibatnya, suku bunga Indonesia pun naik dari 4,25 persen menjadi 6 persen di 2018.
Saat ini meskipun suku bunga masih berada di angka 6 persen, tetapi spread yang diberikan pemerintah cenderung menurun dari setiap penerbitan SBR. Hal ini tentu membuat para investor beranggapan jika pemerintah memberikan sinyal jika keadaan makro ekonomi Indonesia sudah cenderung lebih baik atau sudah tidak lagi rentan akan ketidakpastian global secara khusus.
Secara sederhana, excess return yang sudah lebih rendah menggambarkan kondisi risiko yang akan dihadapi oleh investor juga lebih kecil dibanding spread yang lebih tinggi di periode penerbitan SBR sebelumnya.
Spread Berpeluang Turun di Periode SBR Berikutnya
Menurut analisis Bareksa, jika dalam sebulan ke depan yield di atas masih berada di kisaran 7,5 persen, tidak menutup kemungkinan, surat utang untuk retail yang akan terbit berikutnya akan memberikan imbal hasil yang menurun juga, dengan cara memberikan spread yang lebih rendah dari penawaran SBR006 saat ini 1,95 persen, seiring membaiknya keadaan pasar.
Apakah kamu masih berpikir untuk tidak membeli SBR006 dengan imbal hasil 7,95 persen dengan masa jatuh tempo hanya 2 tahun?
(KA02/AM)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa adalah salah satu mitra distribusi (midis) untuk penjualan surat utang negara ritel yang telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan. Transaksi online di Bareksa mudah dan bisa dilakukan kapan saja.
Pembelian produk investasi yang dijamin pemerintah ini hanya bisa dilakukan pada periode penawaran 1-16 April 2019. Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBR006 di Bareksa.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki agar bisa memesan produk Sukuk atau SBN di Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di Sukuk dan produk SBN lainnya? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli Sukuk dan produk SBN lainnya? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
Ayo daftar sekarang, jangan ketinggalan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.