Berita Hari Ini: BI Naikkan Rasio Likuiditas, GIAA Batal Pesan 49 Pesawat Boeing
WEGE bidik dua proyek bandara, laba HMSP naik 9,21 persen, target produksi KRAS 2,8 juta ton, Lion Air proses IPO
WEGE bidik dua proyek bandara, laba HMSP naik 9,21 persen, target produksi KRAS 2,8 juta ton, Lion Air proses IPO
Bareksa.com - Berikut intisari informasi terkini mengenai pasar modal, ekonomi dan aksi korporasi yang disarikan dari Bursa Efek Indonesia dan berita media massa, Jumat, 22 Maret 2019 :
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE)
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) tahun ini membidik dua proyek pengembangan bandara, yakni Bandara Hang Nadim (Kepulauan Riau) dan Bandara Komodo (Nusa Tenggara Timur). Nilai masing-masing proyek ini Rp1,5 triliun untuk Bandara Komodo dan kisaran Rp3,5 triliun-Rp5 triliun untuk Bandara Hang Nadim.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Investasi dan Pengembangan Wika Gedung Nur Al Fata mengatakan saat ini pihaknya sedang dalam proses pra-qualification (PQ) untuk dua proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dalam pengajuan tender ini pihaknya bekerja sama dengan dua operator bandara internasional.
"Tender investasi KPBU bandara banyak diminati asing, ada Changi dan lain-lain ada lima konsorsium untuk Bandara Komodo. Minggu depan PQ KPBU Bandara Hang Nadim, nilainya Rp3,5 triliun-Rp5 triliun. Itu operatornya yang masuk asing," kata Nur Al Fata di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3).
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan laba bersih sepanjang tahun lalu Rp13,63 triliun, naik 9,21 persen dari laba bersih tahun sebelumnya Rp12,48 triliun seiring dengan peningkatan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di BEI, Kamis (21/3/2019), penjualan perusahaan naik 7,7 persen menjadi Rp106,74 triliun dari tahun sebelumnya Rp99,09 triliun. Kendati naik, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp81,25 triliun, dari tahun sebelumnya Rp74,88 triliun.
Secara detail, pendapatan terbesar masih dikontribusikan dari pasar lokal. Penjualan Sigaret Kretek Mesin menyumbang paling besar yakni Rp74,29 triliun, naik dari sebelumnya Rp66,32 triliun.
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengonfirmasi telah membatalkan pemesanan 49 unit pesawat Boeing 737 MAX 8.
"Kami sendiri sudah kirim surat ke McAllister (bos Boeing) kalau kami nyatakan untuk cancel 49 unit," ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra Ari saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Ia mengungkapkan, masalah Boeing kini adalah kehilangan kepercayaan dari para konsumen Garuda Indonesia. Ari mengatakan penumpang maskapai itu sudah tidak ingin menumpang Boeing 737 MAX 8.
Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif dengan menaikkan kisaran batasan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM). Adapun RIM ini 'dilonggarkan' dari 80-92 persen menjadi 84-94 persen.
"Ini dilakukan untuk mendukung pembiayaan perbankan bagi dunia usaha," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Jumat (21/3/2019).
Dijelaskan Perry, dengan dilonggarkannya RIM tersebut maka diharapkan penyaluran kredit bank bisa mencapai batas atas target yakni 10-12 persen. Dengan aturan ini, BI memastikan likuiditas akan cukup.
"Itulah mengapa kredit akan dekati batas atas 10-12 persen," kata Perry.
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
Emiten baja BUMN, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) membidik target produksi baja tahun ini mencapai 2,8 juta ton, meningkat dibandingkan dengan produksi baja tahun lalu sebanyak 2,2 juta ton. Produksi tersebut hanya untuk KRAS, tidak termasuk produksi PT Krakatau Posco.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan target tahun ini tumbuh positif dibandingkan tahun lalu sekitar 2,2 juta ton. Target tersebut seiring dengan kapasitas produksi yang naik menjadi 4 juta ton per tahun, setelah pabrik baru hot strip mill (HSM) Nomor 2.
"Tahun ini akan tumbuh sekitar 2,8 juta ton, dari 2,2 juta ton. Kapasitas produksi tahun ini mencapai 4 juta, karena ada pabrik HSM Nomor 2 dengan tambahan kapasitas 1,5 juta ton. Ini hanya KS tok [saja], Kalau KP [Krakatau Posco] stabil di 3 juta ton," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
PT Lion Mentari Airlines
PT Lion Mentari Airlines, operator maskapai Lion Air, dikabarkan memulai persiapan untuk proses penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan target dana mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun.
Beberapa sumber yang dikutip Bloomberg mengungkapkan langkah IPO tersebut adalah upaya manajemen meningkatkan kapasitas bisnis dan keluar melewati beban setelah mengalami kecelakaan tragis pesawat Lion Air tipe Boeing 737 MAX 8 pada 29 Oktober 2018.
Lion diketahui sudah bekerja sama dengan beberapa penasihat investasi soal rencana penjualan saham yang ditargetkan segera tahun ini.
Lion Air mengungkapkan target penggalangan dana sekitar US$1 miliar, meskipun belum memberikan detail informasi, kata para sumber Bloomberg tersebut.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.