Saham INTP Melonjak Seiring Kenaikan Penjualan Klinker, Ini Target Harganya
Saham INTP kemarin ditutup melonjak 8,33 persen berakhir di level Rp19.500 per saham
Saham INTP kemarin ditutup melonjak 8,33 persen berakhir di level Rp19.500 per saham
Bareksa.com - Harga saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) pada perdagangan Rabu, 20 Februari 2019 ditutup melonjak 8,33 persen berakhir di level Rp19.500 per saham.
Saham INTP bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 3.476 kali dengan nilai transaksi yang mencapai Rp37,21 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli saham INTP pada perdagangan kemarin antara lain RHB Sekuritas (DR) senilai Rp6,73 miliar, kemudian CGS-CIMB Sekuritas (YU) Rp5,22 miliar, dan Credit Suisse Sekuritas (CS) Rp5,11 miliar.
Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan INTP masing-masing 18,09 persen, 14,03 persen, dan 13,73 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Kantongi Penjualan 1,6 Juta Ton
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berhasil mengantongi volume penjualan semen dan klinker 1,6 juta ton pada Januari 2019.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa, Antonius Marcos, mengungkapkan volume penjualan semen dan klinker mencapai 1,6 juta ton pada Januari 2019. Realisasi tersebut hampir sama dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.
“Curah hujan yang cukup tinggi dan banjir di beberapa titik di Jawa cukup mempengaruhi pengiriman Januari 2019,” ujarnya Selasa (19/02/2019) seperti dilansir Bisnis.
Di sisi lain, Antonius mengatakan volume penjualan klinker perseroan tumbuh signifikan 75 persen pada Januari 2019. Total volume penjualan klinker emiten berkode saham INTP tersebut naik dari 79.000 ton menjadi 140.000 ton.
Pertumbuhan penjualan klinker, sambungnya, didorong oleh permintaan klinker dari para produsen semen domestik. Menurutnya, INTP berkomitmen memastikan kebutuhan klinker dalam negeri dapat dipenuhi tanpa melalui impor.
Sementara itu, dia menyebut penopang penjualan perseroan pada Januari 2019 berasal dari empat wilayah. “Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatra merupakan penopang penjualan kami di Januari 2019,” jelasnya.
Sebagai informasi, manajemen INTP sebelumnya mengungkapkan bahwa total volume penjualan mencapai 18 juta ton sepanjang Januari 2018 hingga Desember 2018. Pencapaian produsen semen swasta tersebut tercatat tumbuh 6 persen dibandingkan dengan periode 2017.
Analisis Teknikal Saham INTP
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham INTP pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang besar disertai short upper shadow.
Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang lebar, dengan tidak sedikitpun bergerak di bawah level pembukannya, meskipun berakhir lima tick di bawah level tertingginya.
Volume terlihat mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan dengan sehari sebelumnya, menandakan adanya akumulasi beli serta antusiasme yang besar dari pelaku pasar.
Kemudian investor asing juga tampak mengoleksi saham INTP dengan mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp8,87 miliar.
Indikator relative strength index (RSI) juga terlihat mulai bergerak naik tajam serta masih berada di sekitar area jenuh netral, mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target terdekat berada di level Rp20.200.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.