Fundamental dan Teknikal Saham INTP : Melonjak, Sinyal Kenaikan Cukup Kuat
Pada perdagangan Jumat, 11 Mei 2018 saham INTP ditutup melonjak 6,48 persen di level Rp18.875 per saham
Pada perdagangan Jumat, 11 Mei 2018 saham INTP ditutup melonjak 6,48 persen di level Rp18.875 per saham
Bareksa.com - Harga saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) pada perdagangan Jumat, 11 Mei 2018 ditutup melonjak 6,48 persen dengan berakhir di level Rp18.875 per saham. Saham INTP ditransaksikan sebanyak 3.079 kali dengan nilai transaksi Rp39,36 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham INTP yaitu Mandiri Sekuritas (CC) dengan nilai pembelian Rp15,5 miliar, kemudian Morgan Stanley Sekuritas (MS) Rp7,96 miliar, dan Macquarie Sekuritas (RX) Rp6,04miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan saham INTP 39,38 persen, 20,22 persen, dan 15,35 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Analisis Fundamental INTP
Bisnis semen di Indonesia tampaknya masih mengalami tekanan. Tak heran, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) masih mencetak kinerja yang kurang memuaskan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Memang jika diperhatikan pendapatan produsen semen ini masih meningkat, meski sangat tipis. Pendapatan INTP naik 1,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp3,44 triliun. Namun, di periode yang sama, laba bersih perusahaan ini anjlok sekitar 46,2 persen jadi Rp264,27 miliar.
Adapun penyebab laba bersih INTP merosot diperkirakan lantaran tren kenaikan harga batu bara. Produsen semen memakai batu bara sebagai bahan bakar dalam proses pembuatan semen.
Kenaikan harga batubara akan mendorong naiknya biaya produksi sehingga pada akhirnya menggerus laba perusahaan.
Hal tersebut tercermin dari harga pokok penjualan INTP yang meningkat 10,9 persen dari Rp2,21 triliun di kuartal I 2017 menjadi Rp2,45 triliun di kuartal I tahun ini.
Meski begitu, dari sisi penjualan, INTP sejatinya mencetak prestasi lumayan. Volume penjualan semen domestik INTP masih naik. Di kuartal I 2018, volume penjualan semen domestik tumbuh 9,8 persen menjadi 4,15 juta ton.
Volume penjualan domestik INTP di kuartal I 2018 merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir untuk kuartal yang sama.
Berkat peningkatan volume penjualan semen domestik, pangsa pasar dalam negeri INTP membesar. Di kuartal I 2017, pangsa pasar INTP masih 25,6 persen dan kini telah naik menjadi 26,4 persen di kuartal I 2018.
Pasokan Berlebih
Peningkatan penjualan semen INTP tidak lepas dari banyaknya proyek infrastruktur yang sedang berlangsung. Saat ini INTP tercatat sebagai pemasok semen untuk proyek light rail transit (LRT) Jakarta, proyek di ruas tol Jakarta-Cikampek dan proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi.
Volume penjualan semen INTP diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan upaya pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur secara merata di seluruh Indonesia. Kendati demikian, peningkatan volume penjualan tidak diikuti oleh peningkatan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP). Pada kuartal I tahun ini, ASP INTP turun 7 persen (YoY) menjadi Rp829.000 per ton.
Penurunan ASP tersebut merupakan imbas dari kelebihan pasokan semen secara nasional. Potensi kelebihan pasokan semen bisa mencapai 40 juta ton dari jumlah permintaan nasional pada tahun ini.
Secara umum kelebihan pasokan semen terjadi lantaran sektor properti, sebagai salah satu pangsa utama emiten semen, belum pulih. Akibatnya, permintaan semen sektor tersebut masih rendah. Kondisi oversupply pada semen turut membuat pendapatan perusahaan cenderung stagnan.
Selain efek dari pasokan semen yang berlebih, penurunan ASP INTP juga disebabkan beratnya tingkat persaingan di industri semen. Karena itu, kebijakan pemerintah lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 7/2018 yang diterbitkan Januari lalu bisa berdampak negatif bagi kinerja INTP.
Sekadar mengingatkan, melalui kebijakan tersebut, pemerintah membuka membuka keran impor untuk beberapa jenis semen klinker dan semen biasa ke Indonesia.
Analisis Teknikal INTP
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham INTP pada perdagangan Jumat kemarin membentuk bullish candle dengan body yang besar menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang cukup lebar, melanjutkan kenaikan hari sebelumnya yang hampir bergerak serupa.
Volume perdagangan terlihat mengiringi kenaikan INTP dalam dua hari terakhir menandakan adanya aksi akumulasi beli yang mendorong saham ini naik cukup signifikan.
Selain itu,indikator relative strength index (RSI) juga terpantau masih bergerak positif mengindikasikan potensi sinyal kenaikan cukup kuat dengan target terdekat saat ini berada di resisten di level Rp19.875. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.