Ekspansif Memasang hingga 4.300 Site BTS, Ini Prospek Saham ISAT
Saham ISAT pada perdagangan Senin, 4 Februari 2019 ditutup melesat 6,16 persen berakhir di level Rp3.100
Saham ISAT pada perdagangan Senin, 4 Februari 2019 ditutup melesat 6,16 persen berakhir di level Rp3.100
Bareksa.com - Harga Saham PT Indosat Tbk (ISAT) pada perdagangan Senin, 4 Februari 2019 ditutup melesat 6,16 persen berakhir di level Rp3.100 per saham.
Saham ISAT bergerak sangat atraktif pada perdagangan awal pekan ini dengan menempati peringkat ketiga saham dengan frekuensi transaksi perdagangan tertinggi di bursa yang sebanyak 9.997 kali, serta nilai transaksinya yang mencapai Rp186,95 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli saham ISAT pada perdagangan Senin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) senilai Rp18,58 miliar, Macquarie Sekuritas (RX) Rp15,03 miliar, dan Indo Premier Sekuritas (PD) Rp11,53 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan ISAT masing-masing 9,94 persen, 8,04 persen, dan 6,17 persen.
Cara ISAT Agar Jaringan Tidak Lemot
CEO Indosat Ooredoo yang baru, Chris Kanter, menanggapi keluhan pelanggan soal jaringan internetnya yang "lemot". Menurut pria yang kerap disapa CK itu, penambahan dan penguatan jaringan bakal menjadi salah satu fokus program kerjanya.
Berbicara dengan sejumlah media tentang pencapaiannya selama 100 hari bekerja sebagai bos Indosat, CK bercerita bagaimana ia meyakinkan pemegang saham Indosat untuk memberikan tambahan modal, untuk memperluas dan memperkuat jaringan.
"Kami yakinkan pemegang saham, kami mesti tambah capex (belanja modal) Rp10 triliun, nah itu yang kami deliver sekarang (dipakai untuk membangun BTS)," kata CK di Yogyakarta, Senin (28/1/2019) seperti dilansir Kompas.
Sekitar 80 persen lebih saya pakai buat pengembangan network, jadi komitmen kami gede-gedean," imbuhnya.
Dengan demikian, diharapkan pelanggan Indosat dapat merasakan peningkatan kualitas layanan, termasuk dalam hal kecepatan sehingga tidak lagi "lemot".
Pada kuartal akhir 2018 lalu, Indosat Ooredoo mengklaim seluruh jaringannya di Indonesia sudah dilayani BTS 4G. Hingga akhir 2019, Indosat bakal memasang 4.300 site BTS, fokusnya adalah di Pulau Jawa dan Sumatera. Untuk Pulau Jawa, Indosat fokus pada penambahan kapasitas jaringan, sementara di Sumatera untuk perluasan jangkauan.
Analisis Teknikal Saham ISAT
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ISAT pada perdagangan Senin membentuk bullish candle dengan body cukup besar.
Kondisi tersebutmenggambarkan saham ini bergerak positif dan atraktif dalam rentang yang cukup lebar, meskipun akhirnya ditutup enam tick di bawah level tertingginya.
Volume perdagangan saham ISAT terlihat mengalami lonjakan signifikan dalam dua hari terakhir mengiringi kenaikan harga saham ISAT, menandakan adanya aksi pembelian serta antusiasme yang besar dari pelaku pasar sehingga menyebabkan harga sahamnya melonjak.
Apabila diperhatikan, pergerakan saham ISAT terlihat masih cukup baik dalam fase uptrend-nya, setelah dalam beberapa hari sebelumnya sempat terkonsolidasi.
Indikator relative strength index (RSI) terlihat masih bergerak naik meskipun sudah memasuki area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat berada di level Rp3.190.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.