BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Pertamax Hingga Premium Kompak Turun, Inflasi Berpotensi Makin Stabil

11 Februari 2019
Tags:
Harga Pertamax Hingga Premium Kompak Turun, Inflasi Berpotensi Makin Stabil
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina jalur Pantura, Tegal, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga BBM mulai 10 Februari 2019

Bareksa.com - PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga BBM mulai 10 Februari 2019 pukul 00.00 waktu setempat (WIT, WITA dan WIB).

Kebijakan penyesuaian harga ini ditempuh menyusul tren penurunan harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Selain itu, daya beli masyarakat menjadi salah satu pertimbangan Pertamina dalam penyesuaian harga tersebut.

Adapun besaran penyesuaian harga BBM menjadi lebih murah ini bervariasi sampai dengan Rp800 per liter.

Promo Terbaru di Bareksa

Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid menuturkan sesuai ketentuan pemerintah, sebagai badan usaha hilir migas, Pertamina tunduk pada mekanisme penentuan harga dengan mempertimbangkan dua faktor utama, yakni harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah.

“Komponen utama penentu harga bersifat fluktuatif, sehingga kami terus melakukan evaluasi terhadap harga jual BBM,” katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (9 Februari 2019).

Lebih lanjut Mas’ud menjelaskan, penyesuaian harga bervariasi untuk produk-produk BBM yang dijual Pertamina. Untuk wilayah Jakarta, berikut komposisi harga BBM non subsidi :

1. Pertamax Turbo disesuaikan dari Rp12.000 menjadi Rp11.200 per liter

2. Pertamax disesuaikan dari Rp10.200 menjadi Rp9.850 per liter

3. Dexlite disesuaikan dari Rp10.300 menjadi Rp10.200 per liter

4. Dex disesuaikan dari Rp11.750 menjadi Rp11.700 per liter

5. Pertalite tetap Rp7.650 per liter

Harga Premium Juga Turun

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) non subsidi. Hal itu menyusul formula baru yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Formula tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 19 K/10/MEM/2019 tentang Fomula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Bersamaan dengan itu, harga jual BBM jenis Premium di Jawa, Madura dan Bali (Jamali) juga turun Rp 100/liter. Mulanya, harga Premium di Jamali Rp 6.550/liter, kini jadi Rp 6.450.

Sebagai informasi, harga BBM di beberapa wilayah berbeda karena adanya pemberlakuan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang berbeda untuk setiap wilayah.

Semua harga BBM tersebut sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengatur harga BBM Jenis Bahan Bakar Minyak Umum sebesar minimal 5 persen dan maksimal 10 persen dari harga dasar.

Inflasi Diperkirakan Makin Stabil

Illustration

Sumber : Tradingeconomics.com

Menurunnya BBM berpotensi membuat inflasi semakin stabil, sehingga target inflasi di level 3 – 3,5 persen di tahun 2019 kembali tercapai. Di sisi lain, menurunnya harga BBM diharapkan mampu menjaga tingkat pertumbuhan consumption di kisaran 5 persen

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir, indeks harga konsumen Januari 2019 menunjukkan inflasi 0,32 persen (month to month). Sementara secara tahunan atau year on year, inflasi Januari sebesar 2,82 persen, atau terendah dalam setahun terakhir. (KA02/hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua