Berita Hari Ini : UNTR Resmi Kuasai Agincourt Resources, Penjualan INTA Melonjak
ADRO tengah merencanakan dan mengkaji sejumlah proyek di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).
ADRO tengah merencanakan dan mengkaji sejumlah proyek di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 5 Desember 2018 :
PT United Tractors Tbk (UNTR)
UNTR resmi menguasai 95 persen saham PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatra Utara.
Promo Terbaru di Bareksa
Perseroan melalui anak usahanya PT Danusa Tambang Nusantara telah menandatangani Shares Sales Agreement (SSA) untuk membeli 95 persen saham-saham di dalam PTAR. Transaksi ini akan berlaku efektif jika kondisi prasyarat dalam SSA telah terpenuhi.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Agincourt Resources Tim Duffy menyampaikan, proses akuisisi tambang emas Martabe yang dikelola perusahaan ditargetkan selesai pada akhir November 2018. Pemegang saham utama Martabe terdahulu, PT Agincourt Resources, adalah konsorsium yang dipimpin oleh EMR Capital.
PT Intraco Penta Tbk (INTA)
INTA mencatatkan kenaikan penjualan alat berat sebesar 58 persen hingga Oktober 2018 menjadi Rp1,62 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan alat berat INTA baru mencapai Rp1,03 triliun.
Dengan kata lain, hingga Oktober 2018, INTA dapat menjual 770 unit alat berat. Jumlah itu meningkat sebesar 53 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 503 unit.
INTA memprediksikan permintaan alat berat untuk tahun depan masih didominasi dari sektor pertambangan
PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
ADRO tengah merencanakan dan mengkaji sejumlah proyek di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).
Head of Corporate Communication Division Adaro Energy Febriati Nadira menyampaikan perusahaan melalui entitas anak PT Adaro Power akan mengembangkan PLTS berdaya 100 MW di Sumatera. Saat ini, kelanjutan proyek masih menunggu tender PLN.
Presiden Direktur Adaro Power Mohammad Effendi menuturkan, perusahaan memulai ekspansi sektor EBT dengan menggunakan PLTS berdaya 100 KW di wilayah operasi Adaro di Kelanis, Kalimantan Tengah. Listrik itu digunakan untuk keperluan operasional sendiri.
Bursa Saham Eropa
Bursa saham Eropa berakhir melemah pada perdagangan kemarin seiring dengan pelemahan saham otomotif.
Pelemahan terjadi saat investor mulai mempertanyakan apakah 'gencatan senjata' yang disepakati oleh Amerika Serikat (AS) dan China untuk konflik perdagangan mereka, akan mengarah pada kesepakatan jangka panjang.
Setelah mampu membukukan penguatan untuk hari pertama perdagangannya pada Desember, indeks DAX Jerman, yang paling sensitif terhadap isu soal China dan kekhawatiran perang dagang, melemah 1,1 persen, sedangkan indeks Stoxx 600 turun 0,8 persen.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PTBA tengah menunggu arahan PLN untuk pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sumatra setelah lolos tahap pra kualifikasi.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Suherman menyampaikan perusahaan melakukan ekspansi EBT khususnya di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Melalui anak usahanya Bukit Energi Investama (BEI), perseroan mengikuti tiga tender proyek PLTS di Sumatera dengan daya 35 MW, 33,68 MW, dan 30 MW.
Dalam rencana awal, proyek PLTS yang berlokasi di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Sumatera Selatan itu dapat beroperasi pada 2022.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.