Finalisasi Akuisisi SMCB Ditarget Rampung Januari, Ini Target Harga Saham SMGR
Kemarin harga Saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) melesat 7,38 persen berakhir di level psikologis Rp12.000
Kemarin harga Saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) melesat 7,38 persen berakhir di level psikologis Rp12.000
Bareksa.com - Pada perdagangan Kamis, 29 November 2018, harga Saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) ditutup melesat 7,38 persen berakhir di level psikologis Rp12.000 per saham, sekaligus level tertinggi yang dicapainya sepanjang tahun ini.
Saham SMGR bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 5.735 kali serta nilai transaksinya mencapai Rp117,03 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli (top buyer) saham SMGR antara lain CLSA Sekuritas (KZ) senilai Rp19,03 miliar, Macquarie Sekuritas (RX) Rp13,97 miliar, dan Deutsche Sekuritas (DB) Rp10,96 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Nilai pembelian ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham SMGR secara keseluruhan yaitu 16,26 persen, 11,94 persen, dan 9,37 persen.
SMGR akan Finalisasi Akusisi SMCB Januari 2019
Finalisasi transaksi pengambilalihan atau akuisisi 80,6 persen saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) ditargetkan rampunng Januari 2019.
Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto mengatakan tujuan akuisisi tersebut untuk meningkatkan kinerja operasional perusahaan, memperluas jaringan pabrik semen dalam negeri dan menaikan pangsa pasar maupun pendapatan SMGR dalam jangka panjang. Menurutnya, Kontribusinya baru akan terlihat mulai pada akhir tahun depan.
Namun sayangnya Agung belum mau membeberkan kontribusi riil dari akuisisi tersebut bagi kinerja SMGR di tahun 2019 nanti.
Ia tak menampik akuisisi tersebut akan membuat rasio utang SMGR meningkat. Namun kata Agung, pihaknya sudah melakukan sejumlah strategi yaitu dengan melakukan efisiensi maupun pengetatan pada beberapa pos pembiayaan seperti biaya energi, transportasi, serta modal operasional.
Sementara itu, Agung mengungkapkan SMGR akan melakukan tender offer karena perusahaan menguasai 99 persen saham PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) yang melakukan aksi jual beli tersebut.
Sekadar mengingatkan, SMGR resmi mengumumkan mengakuisisi 80,6 persen saham SMCB senilai US$917 juta atau setara Rp13,47 triliun (kurs Rp14.735 per dolar AS) dari LafargeHolcim.
Untuk membiayai akuisisi tersebut, SMGR menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan sejumlah bank asing senilai US$1,28 miliar (Rp18,97 triliun, kurs Rp14.800 per dolar AS).
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, penandatanganan pinjaman tersebut dilakukan melalui anak usahanya SIIB. Selanjutnya soal patokan harga tender offer, Agung menjelaskan SMGR tentu mempunyai kewajiban melakukan MTO setelah closing.
Analisis Teknikal Saham SMGR
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham SMGR pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan ukuran yang besar serta terdapat short lower shadow.
Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang lebar hingga mampu berakhir pada level tertingginya, meskipun sempat bergerak dua tick di bawah level pembukaannya.
Volume perdagangan saham SMGR terlihat mengalami kenaikan dibandingkan sehari sebelumnya, menandakan adanya sinyal akumulasi beli serta partisipasi yang meningkat dari para pelaku pasar.
Kemudian investor asing juga terpantau banyak mengoleksi saham ini dengan membukukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp36,08 miliar.
Selain itu,indikator relative strength index (RSI) saham SMGR terlihat kembali bergerak naik dan mulai mendekati area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.