Saham-saham Ini Masuk dan Keluar dari Indeks MSCI Global, Bagaimana Kinerjanya?
PTBA dan TKIM masuk daftar, sedang LPPF dan WSKT dikeluarkan dari indeks MSCI Global Standard
PTBA dan TKIM masuk daftar, sedang LPPF dan WSKT dikeluarkan dari indeks MSCI Global Standard
Bareksa.com - Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali mengeluarkan daftar komposisi saham atau rebalancing saham yang menjadi pembentuk perhitungan indeks MSCI pada November 2018. Indeks tersebut akan mulai berlaku efektif per 3 Desember 2018 mendatang.
MSCI merupakan penyedia indeks saham dan obligasi terkemuka dunia. Indeks saham yang mereka racik banyak dijadikan acuan oleh para manajer investasi dunia dalam mengelola dana nasabahnya.
Adapun MSCI Indonesia Index dirancang untuk mengukur kinerja large and middle cap dari pasar saham Indonesia. Dengan 28 konstituen, indeks tersebut mencakup sekitar 85 persen dari kesuluruhan saham yang ada di Indonesia.
Promo Terbaru di Bareksa
Mengutip laman MSCI, Rabu (14/11/2018), saham dari emiten Indonesia yang ditambahkan dalam indeks MSCI Global Standard antara lain PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
MSCI juga mengeluarkan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dari indeks MSCI Global Standard.
Pergerakan Saham yang Masuk ke dalam Indeks MSCI
Merespons masuknya saham PTBA dan TKIM ke dalam indeks MSCI, keduanya kompak berakhir menguat dengan kenaikan yang signifikan pada perdagangan Rabu 14 November 2018.
1. Saham PTBA
Sumber: Bareksa
Saham PTBA pada perdagangan kemarin ditutup melonjak 4,94 persen dengan berakhir di level Rp4.880 per saham. Saham PTBA bergerak sangat atraktif pada perdagangan kemarin dengan menjuarai nilai transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp472,76 miliar.
Secara teknikal, open gap up yang terbentuk menandakan adanya antusiasme yang besar dari pelaku pasar sejak awal perdagangan. Selain itu, volume yang melonjak signifikan disertai dengan aksi pembelian bersih (net buy) oleh investor asing senilai Rp66,25 miliar mengindikasikan akumulasi beli yang besar.
2. Saham TKIM
Sumber: Bareksa
Saham TKIM pada perdagangan kemarin ditutup meroket 10,53 persen dengan berakhir di level Rp12.325 per saham. Saham TKIM bergerak sangat atraktif pada perdagangan kemarin dikarenakan menjadi saham peringkat ketiga dengan nilai transaksi perdagangan terbesar di BEI senilai Rp451,92 miliar.
Secara teknikal, open gap up yang terbentuk menandakan adanya antusiasme yang besar dari pelaku pasar sejak awal perdagangan. Selain itu, volume yang melonjak signifikan disertai dengan aksi pembelian bersih (net buy) oleh investor asing senilai Rp32,12 miliar mengindikasikan akumulasi beli yang besar.
Ketika rebalancing resmi berlaku pada 30 November 2018, para manajer investasi akan mengatur ulang portofolio yang menggunakan MSCI All Country World Index (ACWI) sebagai acuan dengan memasukkan saham PTBA dan TKIM.
Mengingat besarnya dana kelolaan yang terkait dengan deretan MSCI ACWI, aksi beli atas saham PTBA dan TKIM kemungkinan besar akan berlangsung masif, sehingga harga sangat mungkin terkerek naik signifikan. Guna mengantisipasi hal tersebut, investor melakukan aksi beli dari saat ini.
Pergerakan Saham yang Keluardari Indeks MSCI
Sebaliknya, merespons keluarnya saham LPPF dan WSKTdari indeks MSCI, keduanya kompak berakhir melemah dengan penurunan yang signifikan pada perdagangan Rabu 14 November 2018.
1. Saham LPPF
Sumber: Bareksa
Saham LPPF pada perdagangan kemarin ditutup anjlok 5,01 persen dengan berakhir di level Rp4.550 per saham. Saham LPPF bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 9.515 kali dengan nilai transaksi yang mencapai Rp181,11 miliar.
Secara teknikal, bearish candle yang disertai dengan open gap down menggambarkan adanya tekanan jual yang cukup hebat pada saham ini. Selain itu, volume yang melonjak signifikan disertai dengan aksi penjualan bersih (net sell) oleh investor asing senilai Rp61,54 miliar mengindikasikan adanya aksi distribusi jual yang besar.
2. Saham WSKT
Sumber: Bareksa
Saham WSKT pada perdagangan kemarin ditutup amblas 6,27 persen dengan berakhir di level Rp1.420 per saham. Saham WSKT bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 10.433 kali dengan nilai transaksi yang mencapai Rp154,26 miliar.
Secara teknikal, bearish candle yang disertai dengan short upper shadow menggambarkan adanya tekanan jual yang cukup hebat pada saham ini hingga berakhir satu tick di atas level terendahnya.
Selain itu, volume yang melonjak signifikan disertai dengan aksi penjualan bersih (net sell) oleh investor asing senilai Rp60,2 miliar mengindikasikan adanya aksi distribusi jual yang besar.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.