Bareksa.com – PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) mengelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS) pertama setelah resmi menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 9 April 2018. Salah satu agenda dalam RUPST perusahaan produsen speciality materials ini adalah persetujuan laporan keuangan tahun buku 2017 dan penetapan penggunaan laba perseroan.

Chief Executive Officer (COO) Tridomain Materials Hendro Waskito menyampaikan, perseroan memutuskan untuk menahan seluruh laba tahun buku 2017 terkait kebutuhan ekspansi. “Kami masih butuh dana untuk menaikkan kapasitas dan alokasi modal kerja,” ujar Hendro di Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2018.

Alhasil, para pemegang saham perseroan harus bersabar menunggu realisasi komitmen dividen Tridomain Materials. Pasalnya, Hendro menyebut, komitmen dividen perseroan akan direalisasikan untuk tahun buku 2018.

Keyakinan Hendro terkait kinerja keuangan perseroan yang pada semester I tahun ini sudah tumbuh jauh lebih baik dari periode sama tahun lalu. “Profit kami pada semester I 2018 telah mencapai US$6 juta. Padahal, laba kami sepanjang 2017 lalu mencapai US$7,2 juta,” terang Hendro.

Kinerja keuangan perseroan dalam enam bulan tahun ini tidak lepas dari peningkatan volume penjualan dan utilitas pabrik-pabriknya. Hendro menyebut, utilitas pabrik perseroan telah meningkat menjadi 84 persen dari posisi tahun lalu sebesar 79 persen.

“Volume juga meningkat menjadi 111.000 ton. Laba kami pun terbantu dengan naiknya harga jual produk kami,” imbuh dia.

Seperti diketahui, sejak IPO, perseroan memfokuskan diri memperluas produksi dan kapasitas serta meluncurkan produk-produk inovasi baru yang dibutuhkan masyarakat sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan keuangan perusahaan.

“Saat ini, perseroan telah melakukan ekspansi usaha anak perusahaan yang meliputi modifikasi dan penambahan kapasitas produksi yang telah mencapai 70 persen hingga 75 persen. Dengan target selesai di kuartal ke-4 tahun ini, kami juga telah melakukan pengembangan dan akan meluncuran produk baru seiring dengan penambahan kapasitas antara lain Specialty Plasticizers yang ramah lingkungan, Super Plasticizers untuk concrete, PVC Processing Aids dan Amino Resins untuk keperluan tekstil dan otomotif,” ujar Hendro.

Fokus terbesar perseroan yaitu pada produksi Specialty Materials yang digunakan untuk memproduksi produk-produk pada sektor properti dan infrastruktur, consumer product, pemeliharaan lingkungan dan transportasi di mana industri-industri tersebut sangat didukung oleh pemerintah. Saat ini, terbukti dengan pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan secara konsisten oleh Kementerian Perhubungan untuk mendukung konektivitas di Indonesia.

Salah satunya dengan mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi di Jawa Barat yaitu Bandara Kertajati, Majalengka dan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang. Hal ini dilakukan sesuai arah kebijakan pemerintah bahwa Jawa Barat merupakan penyangga Provinsi DKI Jakarta.

TPM melalui anak perusahaan telah mengekspor produk ke Asia Pacific, Timur Tengah dan Australia. Saat ini, TPM group memiliki kapasitas terpasang sebesar 178,000 metric ton dengan empat pabrik yang berlokasi di Tangerang, Merak-Banten dan Gresik-Jawa Timur yang menyerap lebih dari 200 tenaga kerja dilungkungan sekitar pabrik.