Kena Auto Rejection Lagi, SMCB Meroket 55,7 Persen Dua Hari, Kenapa?
Harga saham SMCB terpantau langsung menguat 25 persen ke level harga Rp810 per saham
Harga saham SMCB terpantau langsung menguat 25 persen ke level harga Rp810 per saham
Bareksa.com - Harga saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) pada perdagangan pagi ini menguat tajam hingga menyentuh batasan tertinggi harian dan terkena auto rejection, seiring dengan beredarnya rumor terkait pelepasan saham oleh salah satu pengendalinya. Penguatan hari ini melanjutkan lonjakan di awal pekan yang membawa harga saham emiten semen ini naik 55,7 persen dalam waktu kurang dari dua hari perdagangan.
Hingga pukul 10:00 WIB hari ini 10 Juli 2018, harga saham SMCB terpantau langsung menguat 25 persen ke level harga Rp810 per saham. Padahal kemarin juga, saham SMCB menguat 25 persen menjadi Rp650 per lembar.
Penguatan tersebut dipicu oleh kabar ada rencana dari salah satu pemegang saham melepas kepemilikan. Pekan lalu, sempat beredar kabar LafargeHolcim Ltd berencana melepas kepemilikan saham mereka di Holcim Indonesia.
Promo Terbaru di Bareksa
Ada kabar pembeli saham SMCB tersebut adalah perusahaan semen dari China. Namun, hingga saat ini belum disebutkan secara pasti perusahaan yang akan membeli saham SMCB.
Namun, kabar tersebut tidak dikonfirmasi oleh manajemen Holcim Indonesia, meskipun manajemen mengetahui ada rumor tersebut. Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9 Juli 2018), manajemen PT Holcim Indonesia Tbk tidak dapat memberikan pernyataan atas maksud dan tujuan ataupun tidak menerima informasi resmi mengenai keputusan apapun dari pemegang saham mayoritas.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama 2018, pemegang saham SMCB terbesar adalah LafargeHolcim yang menguasai 80,64 persen atau setara 6,18 miliar saham SMCB melalui anak usahanya, Holderfin B.V.
Pemegang Saham SMCB per Maret 2018
Sumber : Perusahaan, diolah Bareksa
Sementara itu, di Bursa Efek Indonesia, pemegang saham dengan kepemilikan di bawah 5 persen mencakup 19,36 persen dari total shareholders SMCB. Secara lebih rinci, investor Indonesia hanya berporsi 4,36 persen dan pemodal asing memegang 15 persen dari seluruh kepemilikan saham SMCB.
LafargeHolcim merupakan perusahaan asal Swiss yang memegang kendali penuh atas PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Perusahaan berbasis di Swiss hasil merger dari Lafarge dan Holcim pada 2015 tersebut merupakan raksana produsen semen di dunia. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.