Harga Minyak Dunia Jauh di Atas Target APBN, Ini Formula Baru ICP Versi Arcandra
Asumsi ICP saat ini US$48 per barel, tidak sesuai dengan harga minyak dunia yang telah menembus US$70 per barel
Asumsi ICP saat ini US$48 per barel, tidak sesuai dengan harga minyak dunia yang telah menembus US$70 per barel
Bareksa.com - Pemerintah masih mengkaji perubahan formula patokan harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Sebab asumsi ICP saat ini, yaitu US$48 per barel, tidak sesuai dengan tren kenaikan harga minyak dunia yang telah mencapai US$70 per barel. (Baca Juga : Harga Minyak Melonjak Tembus US$70, Saham MEDC Menguat 3,4 Persen di Sesi I)
Mengutip Okezone, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan terdapat beberapa hal perlu diperhitungkan sebelum menentukan formula yang baru. "Perlu ada re-adjustment formula supaya adil,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 26 Juni 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Formula Baru ICP
Menurut Arcandra untuk menentukan formula baru ICP harus memperhatikan beberapa faktor. Pertama, harus memperhatikan pengaruh harga minyak Indonesia terhadap hak yang diperoleh oleh negara.
Kedua, pengaruh perubahan harga minyak Indonesia terhadap keekonomian kilang milik PT Pertamina (Persero). Sebab jika tidak hati-hati, kenaikan harga minyak Indonesia dapat memengaruhi kenaikan harga bahan bakar minyak karena Pertamina harus membayar lebih mahal untuk impor bahan bakar minyak.
Akibatnya harga BBM, seperti Pertalite, Pertamax, maupun Premium berpotensi mengalami kenaikan.
“Tapi memang kalau dari sisi negara, entitlement milik negara jadi lebih tinggi karena cost recovery itu konstan, kemudian revenue juga mengalami kenaikan. Tapi kami juga ingin tetap bisa menjaga keekonomian kilang Pertamina,” kata dia.
Arcandra mengatakan untuk mengubah asumsi harga minyak Indonesia memang tidak mudah.
Sebab itu, kata dia, perlu jalan intensif. Pihaknya akan melakukan evaluasi formula baru harga minyak Indonesia pekan ini bersama Tim Harga Minyak Indonesia.
“Saya meeting pekan ini. Saya akan evaluasi. Kami harus tahu bagaimana mekanisme MOPS terbentuk,” ujarnya.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.