Nabung Reksadana di DOKU Itu Lebih Untung, Ini Penjelasannya
Selain itu, risikonya pun relatif rendah dengan potensi untung 6 persen setahun
Selain itu, risikonya pun relatif rendah dengan potensi untung 6 persen setahun
Bareksa.com – Masih zaman menabung di bank atau celengan saja? Kini sudah ada reksadana pasar uang yang bisa menjadi wadah penyimpanan dana masyarakat yang aman dan menguntungkan.
Selain memiliki risiko yang hampir sama dengan tabungan, reksadana pasar uang dapat menjadi pilihan alternatif yang lebih menguntungkan. Bahkan, modal awal di produk investasi ini pun relatif lebih rendah dibandingkan dengan minimal saldo tabungan ataupun deposito bank.
Sebagai informasi, reksadana pasar uang adalah produk keuangan yang berbentuk kumpulan aset (portofolio efek) yang dikelola secara profesional dan berpengalaman oleh Manajer Investasi. Sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), isi portofolio reksadana pasar uang meliputi deposito dan surat utang jangka pendek (kurang dari setahun). Sehingga, risikonya pun relatif rendah sama seperti deposito perbankan.
Promo Terbaru di Bareksa
Mari kita bandingkan menabung di bank dan reksadana pasar uang. Pada beberapa bank besar, bunga tabungan yang diberikan hanya sekitar 0,7-1 persen per tahun dan itu belum termasuk dipotong pajak atau biaya administrasi bulanan lain. Dengan kondisi ini, keuntungan yang didapat dari tabungan kita di bank tidak maksimal.
Apabila kita berencana memiliki uang Rp10 juta dalam 5 tahun (60 bulan) ke depan, maka per bulan kita harus bisa menyisihkan uang sekitar Rp162.604 untuk ditaruh di rekening bank. Hal ini dengan asumsi bunga tabungan 1 persen per tahun (berdasarkan Kalkulasi Perencanaan Investasi Bareksa). Namun, kita perlu menyisihkan uang lebih lagi karena ada biaya pajak dan biaya administrasi bulanan untuk rekening di bank.
Gambar: Kalkulasi Perencanaan Investasi Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Namun, lain halnya dengan menabung di reksadana pasar uang. Selain potensi keuntungan (return) yang lebih besar, hasil menaruh uang di reksadana pun tidak dikenakan pajak atau biaya administrasi lainnya seperti menabung di bank.
Ambil contoh dua produk reksadana pasar uang yang tersedia pada aplikasi e-wallet DOKU, yakni reksadana Cipta Dana Cash dan Bahana Likuid Syariah dengan potensi return yang dihasilkan sebesar 5,5-6 persen dalam setahun terakhir. Lebih jelasnya seperti yang tampak pada tabel di bawah ini. (Baca juga: Ini Cara Menabung Reksa Dana Melalui Bareksa dengan Mobile Wallet DOKU)
Tabel: Kinerja Reksadana Pasar Uang yang Tersedia di e-wallet DOKU (per tanggal 21 Juni 2018)
Sumber: Bareksa.com
Sebagai tambahan informasi, e-wallet DOKU merupakan salah satu perusahaan financial technology (fintech) yang bekerja sama dengan Bareksa.com sebagai agen penjual reksadana untuk memasarkan produk reksadana berbasis aplikasi sejak akhir tahun 2016 kemarin. (Baca juga: Bareksa + DOKU Luncurkan Tabungan Reksa Dana untuk Pengguna Mobile Wallet)
Dengan potensi hasil return sekitar 6 persen setahun pada produk reksadana pasar uang Cipta Dana Cash (sebagai contoh), apabila kita berencana memiliki uang Rp10 juta dalam 5 tahun (60 bulan ke depan), maka hanya diperlukan sekitar Rp143.328 per bulan seperti yang ditunjukkan pada Kalkulator Investasi Bareksa di bawah ini.
Gambar: Kalkulasi Perencanaan Investasi Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Dengan menabung di bank Rp162.604 per bulan dalam 5 tahun akan terkumpul sebesar Rp9,76 juta atau hanya tumbuh sekitar 2,46 persen untuk menjadi Rp10 juta. Sementara itu, untuk mencapai hasil yang sama, pada contoh pilihan reksadana pasar uang yakni Cipta Dana Cash, uang yang ditabung sebesar Rp143.328 per bulan dengan jangka waktu yang sama. Jadi, modal reksadana pasar uang ini hanya Rp8,6 juta, yang tumbuh sekitar 16,2 persen untuk menjadi Rp10 juta.
Berdasarkan kalkulator tersebut, ada selisih modal Rp19.276 per bulan, alias Rp1,4 juta selama 5 tahun antara menabung di reksadana dan di rekening bank. Dalam hal ini, tentunya pertumbuhan aset yang terjadi pada reksadana pasar uang jauh lebih besar dibandingkan hanya menabung biasa di bank. Ini artinya untuk mencapai tujuan keuangan yang sama, menabung di reksadana membutuhkan modal yang lebih kecil ketimbang menabung di bank.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo menabung di reksadana dengan modal yang lebih kecil untuk tujuan keuangan yang besar. (hm)
***
Belum punya akun DOKU?
- Cara buka akun DOKU, klik tautan ini
- Daftar reksadana Bareksa di DOKU, klik tautan ini
- Beli reksadana di DOKU, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.