Berita Hari Ini : Laba TRAM Melonjak 92,7 Persen, Harga Jual BBM AKRA akan Naik
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk akan mencatatkan saham perdana di Bursa hari ini Senin 28 mei 2018
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk akan mencatatkan saham perdana di Bursa hari ini Senin 28 mei 2018
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin 28 Mei 2018 :
PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM)
TRAM kian moncer pasca mengakuisisi PT Semeru Infra Energy (SIE) dan PT Black Diamond Energi (BDE) yang merupakan induk dari perusahaan batubara PT Gunung Bara Utama (GBU)
Promo Terbaru di Bareksa
Pada kuartal I, TRAM berhasil membukukan laba bersih US$ 431,113 melonjak 92,79 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang hanya US$ 223,615.
Pertumbuhan laba bersih itu sejalan dengan peningkatan penjualan dan pendapatan usaha US$ 35,03 juta, atau meroket 519,62 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya US$ 2,64 juta.
Direktur Utama TRAM, Soebianto Hidayat mengatakan laba bersih pada kuartal I 2018 meningkat lantaran produksi perusahaan juga meningkat.
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerima usulan perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dijual oleh Shell, Total Oil, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto mengatakan pemerintah telah mempersilahkan Shell, Total Oil, dan AKR untuk menaikkan harga BBM yang mereka jual. "Menaikkan harga boleh, itu kan BBM non subsidi, silahkan," kata Djoko
Djoko hanya meminta ketiga perusahaan tersebut untuk melaporkan perubahan harga terlebih dahulu kepada pemerintah sebelum menaikkan harga BBM umum yang mereka jual. Dengan begitu pemerintah bisa memastikan kenaikan harga tidak melebihi margin yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu maksimal 10 persen.
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, hari ini Senin 28 mei 2018.
Berdasarkan pengumuman PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Asuransi Tugu Pratama Indonesia akan melantai perdana dengan harga perdana Rp3.850 per saham. Anak usaha PT Pertamina (Persero) itu mendapatkan kode saham TUGU.
Dalam aksi penawaran umum perdana saham (IPO) tersebut, Asuransi Tugu Pratama Indonesia melepas 1.777.777.800 saham. Adapun, jumlah tersebut terdiri atas saham pendiri 1.600.000, masyarakat 176.387.400, dan employee stock aplication (ESA) 1.390.400.
PT Maybank Indonesia Tbk (BNII)
BNII mencatat laba bersih Rp 516 miliar pada April 2018. Laba ini naik tipis 2,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Laba yang naik tipis ini disebabkan pendapatan bunga bersih ini karena biaya operasional turun 14 persen yoy sedangkan pendapatan bunga bersih turun 7 persen yoy.
Penurunan pendapatan bunga bersih ini karena kredit turun 7,1 persen yoy menjadi Rp85,5 triliun. Cadangan kerugian penurunan nilai Maybank Indonesia sampai April 2018 turun 8,9 persen yoy.
PT Moderland Realty Tbk (MDLN)
MDLN mengklaim telah mengantongi marketing sales atau pra penjualan Rp1,9 triliun sepanjang kuartal I 2018. Capaian itu setara 54,2 persen dari total target yang dipatok perusahaan tahun ini Rp3,5 triliun.
Pendongkrak capaian marketing sales berasal dari penjualan lahan ke anak usaha. Perusahaan ini membentuk perusahaan patungan bersama dengan Waskita Realty, bernama PT Waskita Modern Realty. sejak kuartal I-2018 lalu.
Entitas baru inilah yang akan mengembangkan lahan seluas 349 hektare (ha) menjadi Toll Road City Bekasi.
Sekitar 90 persen lebih dari marketing sales tersebut masih berasal dari sektor residensial. Sedangkan industrial baru menyumbang Rp58 miliar, jauh di bawah target perusahaan Rp1 triliun tahun ini.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)
BTPN membatalkan rencana penerbitan obligasi berkelanjutan III tahap III Rp1,5 triliun.
Obligasi berkelanjutan III tahap III yang dibatalkan ini merupakan bagian dari penerbitan obligasi berkelanjutan dengan rencana total dana yang akan dihimpun Rp4 triliun.
Dalam keterbukaan informasi, penghentian PUB III ini karena kondisi perlambatan ekonomi global dan masih tingginya yield obligasi saat ini. Sebagai gambaran, obligasi BTPN mempunyai tingkat bunga tetap. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.