Margin Keuntungan Meningkat, CARS Targetkan Laba Bersih Melonjak 33,6 Persen
Perseroan memproyeksikan margin keuntungan 2018 akan lebih baik dari tahun lalu
Perseroan memproyeksikan margin keuntungan 2018 akan lebih baik dari tahun lalu
Bareksa.com – PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), emiten penjualan otomotif, menargetkan laba bersih tahun ini Rp270 miliar, atau melonjak 33,6 persen dari realisasi tahun lalu Rp201,8 miliar. Target itu seiring pendapatan perseroan yanhg dibidik naik 11-14 persen tahun ini dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp7,2 triliun.
Presiden Direktur Bintraco Dharma, Sebastianus H Budi, mengatakan penjualan secara industri tahun ini diperkirakan cenderung sama dengan tahun lalu. Tetapi, dia memproyeksikan margin keuntungan 2018 akan lebih baik dari tahun lalu.
“Tahun ini diskon penjualan mobil lebih terkontrol dan penjualan mobil di Jawa Tengah dan Yogyakarta bakal lebih baik,” kata dia di Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Lebih lanjut dia mengatakan, carry over mobil dari penjualan tahun lalu juga lebih minim pada 2018. Hal tersebut membuat management stock lebih baik sehingga proyeksi biaya bunga sepanjang tahun ini akan menurun yang otomatis terefleksi pada keuntungan perusahaan. “Efisiensi juga akan kita tingkatkan lagi,” ujarnya.
Bintraco Dharma saat ini memiliki sebanyak 24 outlet yang teridiri atas 22 diler dan dua body repair. Jumlah tersebut sudah termasuk dengan penambahan dua outlet pada awal 2018.
Sepanjang 2018, Bintraco Dharma menargetkan menjual 30 ribu unit mobil, atau naik 5,3 persen dari realisasi penjualan perseroan tahun lalu 28.480 mobil.
Dia mengatakan meskipun penjualan mobil secara nasional turun, penjualan mobil di Jawa Tengah dan Yogyakarta masih membukukan pertumbuhan. Sepanjang kuartal I 2018 saja, penjualan mobil Bintraco Dharma tercatat tumbuh 15 persen.
Sebastianus memandang, penjualan mobil secara nasional menurun karena terpengaruh penjualan mobil di wilayah-wilayah pusat komoditas, seperti batu bara dan perkebunan. Penjualan mobil di wilayah-wilayah tersebut tahun lalu turun karena harga komoditas.
Tetapi, wilayah Jateng dan DIY tidak terpengaruh oleh komoditas. Sebaliknya, banyak perusahaan trading dan manufaktur yang mengalihkan bisnisnya ke Jawa Tengah.
Selain penjualan mobil, perseroan menjalankan bisnis penyaluran pembiayaan untuk pembelian mobil. Tahun ini perseroan menargetkan penyaluran kredit pembelian mobil Rp6 triliun, atau naik 25 persen dari realisasi penyaluran kredit 2017 yang sebesar Rp4,8 triliun.
Bintraco Dharma menjalankan bisnis penyaluran kredit melalui anak usahanya, PT Andalan Finance Indonesia. Perusahaan finance perseroan berkontribusi sekitar 15 persen terhadap total pendapatan Bintraco Dharma.
Sebastianus mengatakan Andalan Finance baru saja mendapatkan pinjaman dari bank asing asal Jerman US$20 juta pada April 2018. Pinjaman itu merupakan pinjaman dari bank asing pertama yang diperoleh perseroan.
Untuk melakukan ekspansi pembiyaan 2018, Andalan Finance berencana menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) tahun ini sekitar Rp300-400 miliar. Rencananya, perseroan bakal menerbitkan MTN paling lambat awal semester II 2018.
Perseroan mempertimbangkan menerbitkan MTN sebagai langkah awal masuk ke instrumen pendanaan surat utang.
Bintraco Dharma baru saja melakukan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Senin, 7 Mei 2018. Pemegang saham sepakat menggunakan Rp60 miliar dari total laba bersih perseroan tahun lalu Rp201,8 miliar sebagai dividen tunai. Jumlah tersebut setara dengan Rp40 per saham.
Historis Harga Saham CARS year to date (YtD) 7 Mei 2018
Sumber: Bareksa.com
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.