PBSA Bagikan Dividen Rp120 Miliar, Setara 124,2 Persen dari Laba Bersih 2017
Nilai dividen perseroan setara dengan Rp80 atau merepresentasikan dividend yield sebesar 7,27 persen
Nilai dividen perseroan setara dengan Rp80 atau merepresentasikan dividend yield sebesar 7,27 persen
Bareksa.com – Pemegang saham PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) sepakat membagikan dividen Rp120 miliar, atau 124,2 persen dari perolehan laba bersih tahun lalu sebesar Rp96,57 miliar.
Nilai dividen perseroan setara dengan Rp80 per saham atau merepresentasikan dividend yield sebesar 7,27 persen dari penutupan harga saham perseroan sesi I hari ini sebesar Rp1.100 per saham.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Paramita Bangun Sarana, Vincentius Susanto, mengatakan pembagian dividen perseroan tahun ini jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu. Pada 2016, perseroan membagikan divdien sebesar Rp30 miliar atau setara Rp20 per saham.
Promo Terbaru di Bareksa
“Pembagian dividennyya tanggal 24 Mei,” jelas dia di Jakarta, Jumat, 20 April 2018.
Vincentius mengungkapkan rasio dividen perseroan tahun ini memang cukup besar. Keputusan tersebut telah mempertimbangkan tingkat likuiditas perseroan yang baik.
Selain itu, pembagian dividen dilakukan sebagai penghargaan atas kepercayaan seluruh pemegang saham terhadap prospek masa depan dan kekuatan fundamentap Paramita.
Meskipun Paramita telah mengumumkan pembagian dividen cukup besar, harga saham Paramita hari ini di pasar tercatat turun. Saham PBSA ditutup turun 14,06 persen pada perdagangan saham sesi I ke level Rp1.100 per saham.
Target Pendapatan dan Laba
Perusahaan konstruksi tersebut menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun ini. Perseroan menargetkan pendapatan Rp700 miliar dengan proyeksi laba bersih Rp105 miliar. Angka itu naik dari realisasi di 2017, pendapatan Rp630 miliar dan laba bersih Rp96,57 miliar.
Hingga pertengahan April, Vincentius mengklaim Paramita telah memperoleh kontrak Rp350 miliar yang akan dikerjakan tahun ini. Perseroan juga menargetkan menjaga margin laba bersih (net profit margin/NPM) tahun ini 15 persen, kurang lebih sama dengan tahun lalu.
Vincentius mengaku Paramita tidak menargetkan pendapatan terlalu besar tahun ini. Hal yang lebih penting adalah perseroan dapat mengerjakan kontrak-kontrak yang diperoleh dengan baik sehingga tingkat profitabilitas tetap terjaga.
Paramita selama ini banyak mengerjakan kontruksi pembangunan pabrik-pabrik kelapa sawit di sejumlah daerah. Untuk mengembangkan bisnisnya, perseroan mulai menggarap sejumlah proyek di luar industri minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Saat ini perseroan tengah mengerjakan proyek pembangunan pabrik milik PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) di Gresik, Jawa Timur. Nilai kontrak yang diperoleh perseroan sekitar Rp40 miliar.
Ekspansi di Malaysia
Selain membidik proyek konstruksi di industri lain, Paramita akan melakukan ekspansi ke Malaysia. Dia mengatakan perseroan telah mendapatkan kontrak pembangunan pabrik kelapa sawit di negara tersebut.
Untuk mendukung ekspansinya, Paramita mendirikan anak usaha baru di Malaysia. Selain untuk menunjang pengerjaan kontrak yang telah didapat, anak usahanya tersebut nantinya akan mencari kontrak-kontrak baru di Malaysia.
Potensi pasar di Malaysia cukup besar. Negeri Jiran merupakan negara produsen CPO terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. “Banyak peluang, pengalaman dan skill kita dapat berguna di sana,” katanya. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.