Benny Tjokro Raih Penghargaan Pembayar Pajak Terbesar, Ini Alasannya
Benny merupakan pengusaha properti sekaligus investor pasar modal
Benny merupakan pengusaha properti sekaligus investor pasar modal
Bareksa.com – Pengusaha Benny Tjokrosaputro mendapatkan piagam penghargaan dari Kementerian Keuangan sebagai pembayar pajak terbesar. Benny memperoleh penghargaan tersebut dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo, Jawa Tengah.
Benny mengonfirmasi penghargaaan wajib pajak orang pribadai pembayar pajak terbesar I tahun 2017. Penghargaan tersebut diperoleh Benny pada 18 Februari 2018. “Iya, benar,” katanya di Jakarta, Rabu, 7 Maret 2018.
Benny merupakan pengusaha properti sekaligus investor pasar modal. Dirinya menjalankan bisnis properti melalui perusahaan utamanya, yakni PT Hanson International Tbk (MYRX) dan PT Rimo International Tbk (RIMO).
Promo Terbaru di Bareksa
Di Hanson International, Benny memiliki langsung 14,77 persen saham perusahaan. Selain sebagai pemegang saham pengendali, Benny juga menjadi Komisaris Utama Hanson International.
Hanson International adalah perusahaan properti yang fokus mengembangkan kawasan residensial di Maja, Tangerang. Dalam mengembangkan lahannya, perseroan menggandeng Grup Ciputra.
Hanson bersama Ciputra melakukan joint operation untuk mengembangkan proyek Kota Citra Maja Raya. Luas lahan untuk pengembangan kawasan tersebut tercatat lebih dari 2.000 hektare (ha).
Hingga 7 Maret 2018, nilai kapitalisasi pasar Hanson International mencapai Rp12,66 triliun. Pada penutupan perdagangan saham kemarin, saham MYRX ditutup senilai Rp146 per saham, turun 3,31 persen dari harga pembukaan Rp151 per saham.
Benny juga tercaatat memiliki 30,18 persen saham Rimo International. Hingga 7 Maret 2018 nilai kapitalisasi pasar Rimo mencapai Rp5,89 triliun dengan harga saham sebesar Rp144 per saham.
Investasi di Saham ANTM
Selain sebagai pengusaha properti, Benny Tjokro dikenal sebagai investor saham. Salah satu kesuksesan Benny adalah saat dia memutuskan membeli sejumlah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) ketika harganya Rp300 per saham di 2016. Kemudian harga saham Antam sempat menyentuh Rp985 per saham.
Dia tidak mengungkapkan nilai investasinya di Antam. Menurut Benny, dalam berinvestasi dia selalu melihat fundamental perusahaan dan likuiditas perdagangan sahamnya.
Pada saat membeli saham ANTM, nilai kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) perusahaan itu sekitar Rp7 triliun, padahal saat itu kas internal Antam saja mencapai Rp7 triliun.
“Kasnya saja Rp7 triliun, berarti tambang dan lainnya tidak dihitung,” terangnya.
Jual Beli Saham MYRX dan RIMO
Kemudian, Benny Tjokro juga beberapa kali tercatat melakukan jual beli saham pada dua perusahaan yang dikuasainya, yakni Hanson International dan Rimo.
Mengonfirmasi hal itu, Benny mengaku transaksi tersebut merupakan transaksi gadai saham (repurchase agreement/repo). Hal tersebut dilakukan apabila dirinya membutuhkan cash dalam jangka waktu pendek.
Benny cukup aktif melakukan repo saham dalam beberapa waktu terakhir. Dia mengungkapkan tidak semua transaksi yang melibatkan namanya merupakan transaksi yang benar terjadi.
“Saat melakukan repo, normal yang memberi uang pinjaman minta dibalik nama kepemilikan sahamnya. Itu bukan transaksi beneneran, tetapi repo,’ tuturnya.
Bahkan, dia sempat melakukan repo terhadap saham MYRX saat akan membeli saham ANTM. Hal itu dia lakukan karena yakin pada prospek saham ANTM. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.