38 Proyek Jalan Layang Lanjut, Waskita Karya Kaji Kemampuan Kerjakan Proyek
Terdapat 40 proyek jalan layang yang menyampaikan dokumen kepada Komite Keselamatan Kerja
Terdapat 40 proyek jalan layang yang menyampaikan dokumen kepada Komite Keselamatan Kerja
Bareksa.com – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) saat ini tengah mengkaji kemampuan perseroan dalam mengerjakan proyek, setelah moratorium konstruksi layang dicabut. Perseroan menilai jumlah proyek yang dikerjakan sudah terlalu banyak.
Direktur Utama Waskita Karya Muhamad Choliq mengatakan sepanjang tahun lalu, Waskita Karya mengerjakan proyek senilai Rp45 triliun. Jumlah tersebut meningkat cukup signifikan dibandingkan dua atau tiga tahun sebelumnya yang berkisar antara Rp10-15 triliun.
"Pertumbuhan nilai proyek Waskita setiap tahunnya hampir mencapai 100 persen. Namun, pertumbuhan nilai proyek tersebut tidak seiring dengan pertumbuhan tenaga kerja perseroan yang meningkat hanya 10-30 persen per tahun," ujarnya di Jakarta, Rabu 28 Februari 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Sebelumnya, pemerintah memberikan moratorium proyek berstruktur melayang menyusul kecelakaan kerja dalam konstruksi yang kembali terjadi. Insiden terbaru menimpa proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang dikerjakan oleh Waskita. Terkait hal ini, Waskita pun akan dikenakan sanksi.
Sementara itu, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) merupakan kontraktor pelaksana proyek light rail transit (LRT), yang sempat mengalami runtuhnya box girder.
Menyusul evaluasi oleh tim Komite Keselamatan Konstruksi (KKK), sebanyak 38 proyek konstruksi layang bakal segera kembali dikerjakan. Proyek-proyek tersebut dapat kembali dilanjutkan setelah para kontraktor menyampaikan dokumen dan melakukan presentasi di hadapan tim KKK.
Ketua KKK Syarief Burhanuddin menjelaskan, sebelumnya terdapat 40 proyek jalan layang yang menyampaikan dokumen kepada tim KKK. Setelah pemaparan, tim melakukan evaluasi dan hasilnya sebanyak 38 proyek dapat dilanjutkan dengan enam di antaranya mendapatkan catataan.
Enam proyek yang mendapatkan rekomendasi lanjut dengan catatan adalah PT Citra Wasphuttowa (Tol Ciawi-Sukabumi), PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (Tol Cikampek Elevated), Jasamarga Kunciran Cengkareng (Tol Kunciran-Cengkareng), PT Marga Sarana Jabar (Tol Bogor Ringroad), PT Hutama Karya (Tol Bakauheni-Terbanggi Besar), dan PT Hutama Karya untuk proyek Double-Double Track Manggarai-Jatinegara.
“Yang sudah mendapatkan rekomendasi melanjutkan ada 38 badan usaha,” katanya, di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
Dari 40 badan usaha yang menyampaikan dokumen, 39 badan usaha melakukan presentasi. Dari hasil presentasi, ada satu badan usaha yang mendapatkan catatan perbaikan.
Dua proyek layang yang belum mendapatkan rekomendasi lanjut adalah PT Jasamarga Manado Bitung (Tol Manado-Bitung) dan PT Trans Bumi Serbaraja (Tol Serpong-Cinere).
Perombakan Direksi
Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana merombak susunan direksi BUMN karya, termasuk Waskita Karya. Perombakan tersebut berkaitan dengan kecelakaan kerja konstruksi yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Deputi Bidang usaha Konstruksi Kementerian BUMN, Ahmad Bambang mengungkapkan, perombakan akan dilakukan pada rapat umum pemegang saham tahunan perseroan pada April 2018. Dia menjelaskan bahwa perubahan susunan direksi merupakan pemberian sanksi akibat sejumlah insiden kecelakaan kerja.
“Tidak seluruhnya dirombak,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
Perombakan susunan direksi BUMN karya juga akan fokus pada jabatan direksi kualitas keselamatan, keamanan, kesehatan dan lingkungan (QHSSE). Kementerian BUMN akan fokus melakukan evaluasi seluruh BUMN karya yang memiliki riwayat kecelakaan kerja pada sejumlah proyek.
Ahmad mengatakan bahwa Kementerian BUMN menginginkan manajemen QHSSE tidak hanya bagus dari sisi keselamatan, tetapi bagus dalam kualitas pembangunan proyeknya. (Lihat juga Pasca Moratorium Proyek Jalan Layang, Sampai Kapan Saham BUMN Karya Terdampak?)
Menurut dia, kualitas manajemen QHSSE tidak hanya tidak terjadi kecelakaan tetapi memberikan keselamatan jangka panjang karena kualitasnya baik. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.