Jadwal SBN Ritel 2025: 7 Seri Bisa Dibeli di Bareksa, Daftar Sekarang
Seri perdana SBN Ritel 2025 adalah ORI027 yang rencananya ditawarkan mulai 27 Januari 2025
Seri perdana SBN Ritel 2025 adalah ORI027 yang rencananya ditawarkan mulai 27 Januari 2025
Bareksa.com - Pemerintah akan kembali menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pada Tahun 2025 dengan jadwal tentatif mulai pada Januari 2025. Menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, ada 8 seri SBN Ritel 2025 yang akan terbit, dan 7 seri SBN Ritel bisa dipesan melalui Bareksa sebagai mitra distribusi resmi. Berikut jadwal SBN Ritel 2025, dengan tanggal tentatif atau masih bisa berubah, yang dikutip dari situs DJPPR Kemenkeu.
Jenis SBN Ritel | Seri | Tanggal Penawaran * |
---|---|---|
Obligasi Negara Ritel | ORI027 | 27 Jan - 20 Feb 2025 |
Sukuk Tabungan | ST014 | 7 Mar - 9 Apr 2025 |
Sukuk Negara Ritel | SR022 | 16 Mei - 8 Jun 2025 |
Savings Bond Ritel | SBR014 | 14 Juli - 7 Agt 2025 |
CWLS | SWR006 | 15 Agt - 15 Okt 2025 |
Sukuk Negara Ritel | SR023 | 22 Agt - 12 Sep 2025 |
Obligasi Negara Ritel | ORI028 | 29 Sep - 23 Okt 2025 |
Sukuk Tabungan | ST015 | 10 Nov - 3 Des 2025 |
*tentatif, sumber: DJPPR Kemenkeu
Ada berbagai jenis SBN ritel yang ditawarkan secara penawaran umum (non-lelang), yaitu Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan CWLS Ritel. Adapun SBN Ritel jenis ORI, SR, SBR dan ST akan bisa dipesan melalui Bareksa sebagai mitra distribusi.
Promo Terbaru di Bareksa
Sebagai catatan, jadwal SBN Ritel 2025 ini bersifat tentatif alias tanggalnya masih bisa berubah sesuai dengan kebijakan dari Kemenkeu.
Perbandingan 4 Jenis SBN Ritel
Secara umum SBN Ritel dibagi menjadi dua yaitu Surat Utang Negara (SUN) Ritel, SBN Ritel yang dikelola secara konvensional dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang menggunakan prinsip syariah atau SBN Syariah. Pada SUN Ritel, ada dua yaitu Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR). Sedangkan SBSN terdiri dari Sukuk Ritel/SR dan Sukuk Tabungan/ST.
Perbedaan utama SBR dengan ORI, SR, ST terletak pada prinsip pengelolaannya yakni konvensional dan syariah. Karakter lain ORI dan SR seperti tenor, kupon, perdagangan di pasar sekunder, potensi capital gain semuanya sama.
Sementara perbedaan ORI dengan SBR, dan ST dan SR terletak pada tenor, kupon (bunga), perdagangan di pasar sekunder, dan potensi capital gain. Berikut ulasannya :
1. Tenor (jangka waktu)
Soal jangka waktu, ORI dan SR memiliki tenor tiga tahun, tapi dalam dua tahun terakhir sekarang semua SBN Ritel yang diterbitkan, terbit dalam dual tenor waktu, tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder (tradable).
Hal ini berbeda dengan SBR dan ST yang memiliki tenor hanya dua tahun, tapi dalam dua tahun terakhir sekarang semua SBN Ritel yang diterbitkan punya dual tenor. Jangka waktu ORI dan SR lebih panjang, namun bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.
2. Kupon
Keuntungan (kupon) ORI dan imbal hasil SR besarannya tetap hingga jatuh tempo. Makanya, kalau ada kenaikan atau penurunan suku bunga, kupon ORI tidak akan menyesuaikan.
Nah, berbeda dengan SBR dan ST yang memiliki kupon bersifat floating with floor atau mengambang dengan batas minimal. Kupon atau imbal hasil SBR dan ST bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak bisa turun lebih rendah daripada batas minimal.
3. Perdagangan di Pasar Sekunder
Jika ORI dan SR setelah diterbitkan di pasar perdana, bisa dijual kembali sebelum jatuh tempo dan bisa diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Perdagangan di pasar sekunder dibuka setelah minimum holding period selesai, yakni dua kali pembayaran kupon.
Sementara itu, SBR dan ST tidak bisa diperdangkan di pasar sekunder (non-tradable), sehingga investor harus memegang hingga jatuh tempo. Akan tetapi, ada fasilitas early redemption atau pelunasan sebagian sebelum jatuh tempo setelah 1 tahun investasi, syaratnya minimal kepemilikan awal Rp2 juta dalam 1 transaksi dan maksimal yang bisa dicairkan 50%.
4. Potensi Capital Gain
Soal potensi capital gain, harga ORI dan SR bisa naik dan turun tergantung permintaan di pasar. Misalnya, ketika investor membeli Rp1 juta, dia bisa menjual kembali seharga Rp1,3 juta dengan mempertimbangkan besaran kupon yang bisa diterima. Di sisi lain, SBR dan ST tidak punya potensi kenaikan harga (capital gain). Bila investor membeli Rp1 juta, maka pada saat jatuh tempo dia akan menerima pembayaran pokok Rp1 juta.
5. Pengelolaan konvensional dan syariah
ORI dan SBR dikelola dengan sistem konvensional karena merupakan pernyataan Surat Utang Negara. Tidak ada pernyataan halal (syariah) dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Di sisi lain ST dan SR, merupakan bukti penyertaan terhadap aset negara dan bukan surat utang. ST dan SR dijamin halal sesuai syariah karena sudah mendapatkan fatwa halal dari DSN-MUI. Dalam pengelolaannya terdapat akad wakalah (perwakilan) yang memberikan mandat dari investor kepada Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Apa Keuntungan Investasi SBN Ritel?
Berikut sejumlah keuntungan investasi SBN Ritel secara umum:
1. Pembayaran imbal hasil (kupon) dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang SUN dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya
2. Pada saat diterbitkan, kupon ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
3. Kupon dibayar setiap bulan
4. Pajak kupon hanya 10%, lebih rendah daripada pajak bunga deposito yang sebesar 20%
5. Kemudahan akses untuk melakukan transaksi pembelian melalui sistem elektronik
6. Dapat dijaminkan kepada pihak lain, antara lain jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum, lembaga keuangan lainnya, atau jaminan dalam rangka transaksi efek. Kebijakan peminjaman atau penjaminan SBN mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak
7. Memperoleh kesempatan untuk turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
Potensi SBN Ritel 2025
Di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian, seperti perang tarif dan tingginya suku bunga global, serta persaingan instrumen domestik, SBN Ritel tetap memiliki potensi yang kuat pada tahun 2025. Suku bunga SBN Ritel diperkirakan tetap kompetitif, memberikan daya tarik bagi investor domestik yang mencari instrumen investasi aman dan stabil.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto sebelumnya mengatakan dengan prospek ekonomi Indonesia yang positif dan stabilitas makroekonomi yang terjaga, SBN Ritel menawarkan fleksibilitas bagi investor ritel untuk berinvestasi sesuai dengan profil risiko mereka, sekaligus memberikan kenyamanan di tengah volatilitas pasar.
"Pemerintah berkomitmen untuk terus memperdalam pasar SBN Ritel melalui strategi penerbitan yang fleksibel dan adaptif, serta peningkatan literasi keuangan dan edukasi investasi. Langkah ini diharapkan dapat menjaga daya tarik SBN Ritel, memperluas basis investor domestik, dan mendukung pembiayaan APBN secara optimal. Dengan berbagai inovasi dan pilihan instrumen yang tersedia, SBN Ritel diproyeksikan akan tetap menjadi pilihan investasi menjanjikan bagi investor ritel di tahun 2025," jelas Suminto kepada Bareksa.
Sebelumnya, menurut data DJPPR Kemenkeu, penjualan SBN Ritel 2024 mencapai Rp148,36 triliun dan berhasil menjaring 450.191 investor. Meskipun nilai penjualan hanya naik tipis dibandingkan 2023 yang senilai Rp147,4 triliun, namun cukup positif di tengah gejolak pasar modal sepanjang 2024.
Realisasi Penjualan SBN Ritel 2024 dan Jumlah Investor
SBN Ritel | Penjualan | Jumlah Investor Total | Investor Baru |
ORI025 | Rp23,92 triliun | 65.589 | 22.582 |
SR020 | Rp21,36 triliun | 63.009 | 16.039 |
ST012 | Rp19,65 triliun | 76.371 | 19.308 |
SBR013 | Rp19,45 triliun | 60.508 | 17.775 |
SR021 | Rp24,22 triliun | 63.622 | 14.778 |
ORI026 | Rp19,36 triliun | 50.625 | 15.830 |
ST013 | Rp20,4 triliun | 70.467 | 17.391 |
Total | Rp148,36 triliun | 450.191 | 123.703 |
Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa
Baca juga Dirjen PPR Kemenkeu, Suminto: Ini Capaian 2024 dan Rencana Penerbitan SBN Ritel 2025
Daftar SBN Ritel 2025
Apakah kamu sudah memiliki investasi SBN Ritel 2024 dan merasakan keuntungannya? Ataukah kamu belum pernah mencoba dan tertarik untuk mulai investasi yang imbal hasilnya menguntungkan dan dijamin negara?
Sesuai jadwal, Kementerian Keuangan akan menerbitkan SBN Ritel lagi dengan seri perdana ORI027 mulai 27 Januari 2025. Meski penawaran belum mulai, kamu bisa daftar dulu akun SBN di Bareksa sekarang untuk memudahkan saat masa penawaran SBN 2025 dibuka lagi.
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Daftar untuk Beli SBN Ritel di Sini
(Rahmat Hidayat/hm)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.390,95 | 0,48% | 4,15% | 0,22% | 8,19% | 20,18% | 38,38% |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.088,21 | 0,54% | 4,04% | 0,13% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.859,53 | 0,57% | 3,91% | 0,14% | 7,39% | 18,05% | 40,59% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.098,49 | 0,35% | 3,87% | 0,14% | 7,41% | 6,37% | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.294,6 | 0,69% | 4,13% | 0,14% | 7,52% | 19,64% | 35,69% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.